Manokwari, TP – Kantor Bupati Manokwari yang terletak di Sowi Gunung, Manokwari, terpaksa dipalang untuk menuntut kejelasan hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2021 yang diumumkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Rabu (21/5/2025).
Pemalangan dilakukan di pintu gerbang masuk Kantor Bupati dan ada Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono dan para ASN sedang bekerja.
Dari pantauan Tabura Pos, Ketua DPRK Manokwari, Joni Muid didampingi sejumlah anggota DPRK Manokwari, diantaranya Trisep Kambuaya berlangsung alot dengan pencari kerja (pencaker).
Para pencaker ini meminta ditemui langsung Bupati Manokwari, Hermus Indou dan memberikan penjelasan terhadap mereka yang tidak lulus seleksi CPNS formasi 2021.
Namun, keinginan tersebut tidak bisa dipenuhi lantaran Bupati sedang berada di luar daerah. Pencaker menyepakati pembukaan palang dengan syarat memotong babi, sehingga Ketua DPRK Manokwari menyerahkan uang sebesar Rp. 10 juta untuk membeli babi untuk dipotong di depan pintu gerbang.
Selain itu, pencaker sepakat untuk mendengar penjelasan dari Bupati pada hari ini, Kamis, 22 Mei 2025.
“Aksi ini merupakan kekecewaan mereka. Mereka beranggapan tes ini tidak transparan, tetapi sesuai mekanisme dan aturan yang ada bahwasannya hasi tes ini sudah diumumkan secara terbuka,” papar Muid kepada Tabura Pos usai menemui pencaker di Kantor Bupati, kemarin.
Muid mengklaim seleksi CPNS formasi 2021 sudah sangat transparan dan tidak ada intervensi dari mana pun.
“Semua sudah berlangsung transparan. Jadi, hasil yang mereka dapatkan kemarin adalah hasil yang ikut tes sama hasilnya yang diumumkan,” tukasnya.
Diakuinya, pencaker ingin bertemu langsung dengan Bupati yang kemungkinan tiba di Manokwari dari Jakarta, hari ini.
“Tunggu Bupati balik dari Jakarta. Mereka ingin berkomunikasi saja cari solusi untuk mereka berikutnya seperti apa dan itu kembali pada aturan atau regulasi yang ada,” kata Muid. [SDR-R1]