Manokwari, TP – Rombongan Komisi I DPR Papua Barat (DPRPB), mengunjungi lokasi bencana longsor di Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak (Pegaf), Jumat (13/5/2025).
“Medan di lokasi bencana longsor memang sangat membahayakan. Apa lagi saat kondisi cuaca hujan. Ini perlu diperhatikan agar bisa menghindari hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam,” ujar Alhamid melalui pers release yang diterima Tabura Pos, Jumat (23/5/2025).
Medan yang tergolong ekstrem, menurutnya, membuat perjalanan rombongan komisi I membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Saat berada di lokasi longsor itu, bersamaan tim SAR berhasil menemukan lagi 5 jenazah,” katanya.
Kunjungan kerja komisi I DPR Papua Barat ini, adalah bagian dari dukungan moril terhadap korban bencana, juga tim SAR gabungan yang bertugas di lokasi bencana.

Saat kunjungan, rombongan berkesempatan menyalurkan bantuan sembako. Menyoal adanya aktivitas illegal mining di sejumlah wilayah di Papua Barat, Alhamid menegaskan, perlunya data dan informasi.
“Soal aktivitas tersebut, kami butuh data dan informasi agar apa yang disampaikan benar-benar valid dan bukan sekadar asumsi,” tutupnya.
Bencana longsor di Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak terjadi pada Jumat (17/5/2025). Lokasi longsor merupakan areal pertambangan emas imegal atau tanpa izin. [**FSM]




















