Ransiki, TP – Menguatnya isu pelantikan dan mutasi jabatan terhadap pejabat Eselon II, Eselon III dan Eselon IV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel). Ketua Perkumpulan Perempuan Arfak Kabupaten Mansel 2 periode, Mimi Inden, angkat bicara.
Mengawali isi hati yang akan disampaikan, Mimi Inden mengapresiasi langkah Bupati dan Wakil Bupati Mansel, Bernard Mandacan, S.IP, dan Mesakh Inyomusi, SE, M.Si, (Bernard-Meskah), karena dalam 100 hari kerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mansel periode 2025-2030, kedua sosok pemimpin telah mengambil langkah cepat dengan turun langsung ke OPD melakukan sidak guna memastikan kinerja Pimpinan, staf ASN dan tenaga honorer di masing-masing OPD.
“Ini ciri pemimpin yang sangat visioner, tidak duduk diam dikursi putar tetapi langsung ke terjuan ke lapangan memastikan OPD bekerja atau tidak, sangat patut kita puji,” ucap Mimi Inden kepada wartawan di Halaman Kantor Bupati Mansel, Jumat (23/5).
Lanjut dia, dengan turun langsung ke OPD, Bupati maupun Wakil Bupati, sudah pasti bisa melihat dan menilai langsung kinerja Pimpinan OPD dan para Kabid serta Kasubag dalam melakukan pembinaan kepada stafnya dam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sehubungan dengan hal itu, Mimi Inden meminta, dalan rencana pengangkatan, pemberhentian, pelantikan atau mutasi jabatan yang akan dilakukan oleh Pemerintahan Bernard-Meskah pasca 100 kerja nanti, harus benar-benar memenuhi kriteria penilaian yang dilakukan secara langsung tanpa harus dipengaruhi oleh pikiran pihak mana pun.
“Kalau mau tunjuk Pimpinan OPD, bapak Bupati dan bapak Wakil Bupati harus melihat pemimpin yang benar-benar cinta rakyatnya, bukan karena ego atau karena mendengar masukan dan pendapat orang lain. Jangan sampai sudah ditunjuk baru makan di Mansel pergi membangun di tempat lain,” ujar dia.
Lebih tegas, Mimi Inden meminta, penunjukan ASN dalam jabatan sebagai Pejabat Eselon II, III dan IV di Lingkungan Pemkab Mansel nanti, Bupati dan Wakil Bupati harus memberikan kepercayaan kepada putra-putri asli Mansel yang ada di Kabupaten Mansel dengan status kepegawaianya adalah ASN di Lingkungan Pemkab Mansel, bukan menunjuk ASN yang pindah kabupaten lainnya tetapi status pindah kepegawaianya justru belum jelas.
Kembali Mimi Inden menegaskan, sudah waktunya putra-putri asli Mansel menjadi nyonya dan tuan di negrinya sendiri karena SDM anak-anak asli Mansel sudah sangat matang dan siap untuk memimpin. Sambung dia, jangan menunjuk orang dari luar untuk menjadi pemimpin di Mansel tetapi anak-anak Mansel sendiri justru menjadi penonton.
“Kalau ada orang luar yang dipercayakan jadi Pimpinan OPD, harus status kepegawaianya jelas, pegawai Pemkab Mansel, makan dan tidur di Mansel, membangun di Mansel sini, bukan di Kabupaten lain, supaya bisa mencintai rakyat dan merasakan penderitaan mereka,” harapnya.
Perempuan Arfak yang juga menjabat salah satu Kepala Bidang di Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel itu meminta, dalam proses penilaian calon Pimpinan OPD, Bupati dan Wakil Bupati melakukan penilaian secara keseluruhan di semua OPD dan 6 distrik secara keseluruhan tanpa harus membeda-bedakan. Baik terhadap Pimpinan OPD, Sekretaris, Bendahara, para Kabag dan Kasubag, terhadap Kabag-Kabag di Lingkungan Setda Mansel dan 6 Kepala Distrik
Dirinya berharap, Bupati dan Wakil Bupati Mansel mau menkaderkan putri-putri asli Mansel untuk bisa terus berkarier dan mendapatkan jabatan dalam struktur organisasi pemerintahan, sehingga putra-putri asli Mansel juga bisa memiliki kesempatan untuk membangun negerinya sendiri
“Kami harus menjadi Tuan dan Nyonya, di atas negeri kami sendiri,” tutup dia. [BOM-R4]