Sorong, TP – Pejabat Otoritas Veteriner Papua Barat Daya (POV PBD), drh. Firdiana Krisnaningsih mengungkapkan lebih dari 500 ekor calon sapi kurban tersebar di kabupaten/ kota se-Papua Barat Daya. Di mana seluruhnya telah diperiksa dan dimonitoring intensif dan dinyatakan sehat sebagai calon hewan kurban untuk disembelih pada hari raya Idul Adha 1446 H/ 2025 M.
“Puji Tuhan, tahun ini calon sapi kurban di Papua Barat Daya tercatat sekitar 500-an bahkan mungkin akan bertambah lagi dalam kurun waktu seminggu ini. Termasuk di dalamnya adalah hewan kurban bantuan Gubernur sebanyak 55 ekor dan 7 ekor lainnya bantuan Presiden. Karena semuanya lokal, dari wilayah Kabupaten Sorong, maka beberapa minggu terakhir memang calon hewan kurban itu sudah dimonitoring intensif, dan sejauh ini dinyatakan sehat dan boleh disembelih,” ungkap Firdiana kepada media, Rabu (28/5/2025).
Firdiana menerangkan bahwa ada beberapa poin pemeriksaan wajib yang harus dilakukan kepada calon hewan kurban. Yakni, pemeriksaan ante-mortem secara fisik sebelum penyembelihan dan pemeriksaan pist mortem pasca penyembelihan.
Pemeriksaan ante-mortem ini bertujuan untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan layak untuk disembelih. Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit zoonosis.
Sementara itu, pasca disembelih juga akan dilakukan pemeriksaan post kortem ada hewan kurban. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban aman dan layak untuk dikonsumsi. Adapun pada pemeriksaan post mortem mencakup inspeksi organ dalam hewan, karkas dan jeroan untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan dan penyakit yang dapat membahayakan manusia saat mengkonsumsinya.
“Pemeriksaan fisik yang kami lakukan diantaranya pengecekan apakah ada luka-luka di kulit, apalagi sekarang ada wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Jadi pemeiksaan kita fokuskan, apakah ada leleran liur yang berlebihan, maupun luka di mulut dan sebagainya. Sementara untuk pist mortem, nanti kita amati saat hewannya disembelih. Kita cermati bersama di organ jeroannya termasuk hati dan lambung, apakah ada cacing atau tidak. Jika hasil pemeriksaannya semua bersih, barulah bisa kita nyatakan hewan kurban tersebut layak dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat,” jelas Firdiana.
Dibeberkan Firdiana, tahun ini seluruh jewan kurban yang tersebar di Papua Barat Daya merupakan hasil ternak masyarakat lokal. Olehnya itu, ia memastikan bahwa ratusan ekor sapi calon hewan kurban tersebut hebas dari wabah PMK.
“Biasanya sapi kurban kita datangkan dari Maluku, tapi tahun ini pure semuanya mikik peternak lokal. Ada di Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Tambrauw. Kita di Papua Barat Daya masih zona hijau PMK, jadi saya pastikan ratusan sapi yang akan diaembelih tentunya juga tidak ada yang tertular PMK. Adapun status kesehatannya sudah diperiksa beberapa minggu belakangan dan semuanya dinyatakan sehat. Kita sama-sama berdoa sampai proses penyembelihan nanti semuanya juga dalam kondisi sehat dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat,” harapnya. (CR24)