Ransiki, TP – Warga masyarakat Manokwari Selatan (Mansel) yang tinggal atau bermukim di sekitar bantaran kali dan sungai, di ingatkan mengantisipasinya bencana banjir saat musim penghujan tiba.
Himbauan ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mansel, Amad Amir, kepada wartawan usai mengikuti apel gabungan OPD di Halaman Kantor Bupati Mansel, Bukit Boako Ransiki, Senin (2/6).
Ia menuturkan, BPBD Kabupaten Mansel telah memetakan titik rawan banjir di seluruh Wilayah Kabupaten Mansel, mulai dari Kali Masabui sampai Kali Neney, semua punya potensi rawan banjir.
“Tahun ini juga kita akan buat kajian kontijensi rawan banjir, dengan melibatkan konsultan yang ahli dalam bidangnya,” ucap Amir.
Sedangkan, untuk langkah pencegahan dan penanganan banjir, sudah dilakukan pekerjaan struktural berupa pemasangan bronjong di bantaran kali yakni Kali Muara dan Kali Mati, serta pekerjaan non-struktural yang masih dalam tahapan gagasan.
Dalam hal ini, BPBD menggagasi adanya pemberian insentif kepada Kepala Suku dan pemilik gak ulayat untuk merawat dan menjaga hutan secara berkelanjutan baik untuk kebutuhan ekonomi maupun pembangunan.
“Memang sudah ada aturan tetapi siapa yang bisa menegakkan aturan itu, supaya hutan ini tetap terjaga kita harus kembalikan kearifan lokal dan wewenang kepada kepala suku dan pemilik hak ulayat,” ujar dia.
Dirinya juga meminta, masyarakat Mansell untuk lebih jeli dalam membangun pemukiman di sekitar bantaran kali dengan menjaga jarak aman, posisi rumah dengan aliran air kali.
“SDM kita di BPBD ini sangat minim, alat pendukung penanggulangan bencana juga terbatas, maka masyarakat yang harus lebih sadar akan keamanan dan kenyamanan akan tempat tinggal mereka,” tukas Amir. [BOM-R4]