Manokwari, TP – Anggota Komisi IX DPR-RI, Obet Ayok Rumbruren dan Kementerian Kesehatan mengadakan sosialisasi pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN) terhadap masyarakat di Taman Ria, Manokwari, Selasa (10/6).
Menurut Rumbruren, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya SIKN dan cara penggunaan. Dikatakannya, SIKN, aplikasi SatuSehat sangat penting diketahui masyarakat untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, khususnya di Papua Barat.
Dijelaskannya, penerapan SIKN, diharapkan bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan, memudahkan akses informasi kesehatan, dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat dalam bidang kesehatan.
“Mudah-mudahan setelah sosialisasi ini masalah kesehatan di Papua Barat ada peningkatan. Jangan lagi ada masyarakat yang mengeluh karena banyak sekali informasi dan foto-foto yang saya dapat terkait masalah kesehatan di Papua Barat,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat, dr. Siti Ramlah Saifoeddin mengatakan, Dinkes sudah mengerjakan berbagai program untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat.
Diakuinya, dalam pelaksanaannya memang terdapat kendala, terutama masalah sumber daya manusia (SDM), tetapi pihaknya berupaya secara optimal melaksanakan program tersebut.
“Kendala kami, terkadang kita baru latih SDM-nya, malah dikasih pindah. Baru juga mau dijalankan programnya, malah dipindahkan ke tempat lain lagi,” ungkap Siti Ramlah.
Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Manokwari, Marthen Rantetampang mengatakan, SIKN hadir sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, data pasien, rekam medis, hingga data epidemologi untuk mencapai ekosistem kesehatan yang lebih efisien dan akuntabel.
Dirinya berharap melalui SIKN dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui ketersediaan data yang akurat, mempercepat pengambilan keputusan dalam perumusan kebijakan kesehatan, memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan, serta mewujudkan sistem rujukan yang terkoordinasi dan efektif.
Rantetampang mengakui, meski potensi SIKN sangat besar, tetapi pihaknya menyadari, sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat adalah kunci utama keberhasilan implementasinya, karena masih banyak masyarakat yang belum memahami cara kerja SIKN.
“Dukungan dari DPR-RI sebagai representasi rakyat akan memberikan dorongan moral dan kepercayaan diri bagi masyarakat untuk aktif menggunakan SIKN ini,” katanya. [AND-R1]




















