Sorong, TP – Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya lembali menggelar Misi Dagang guna percepatan pertumbuhan ekonomi antar kedua daerah tersebut. Kegiatan ini berlangsung di Aston Hotel, Kota Sorong, Kamis (19/6/2025).
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengungkapkan, kesempatan ini merupakan misi dagang kedua antara Jawa Timur dan Papua Barat Daya. Di mana sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan pada tahun 2023 dan dihadiri langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
“Transaksi ekonomi yang tercatat pasca misi dagang tahun 2023 mencapai Rp 246 miliar. Untuk itu Ibu Gubernur berkomitmen untuk mempertebal lagi hubungan kemitraan ini dengan melaksanakan misi dagang kedua di tahun 2025 ini,” ungkap Emil Dardak.
Diungkapkan Emil, dari 38 provinsi, Jawa Timur merupakan salah satu penunjang perekonomian terbesar di wilayah Pulau Jawa nomor dua setelah Jakarta dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen di tri wulan pertama 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan Indonesia yang hanya 4,87 persen. Tak hanya itu, seperempat dari pengolahan di Indonesia ada di Jawa Timur dan satu per lima dari perdagangan Indonesia juga ada di Jawa Timur.
“Ini adalah modal bagi kami untuk terus memberikan kontribusi dan daya dukung kepada wilayah lain terutama mitra bisnis kita. Sehinga Pemprov Jatim berikhtiar untuk menjaga posisi perekonomian Jawa Timur dengan kemitraan yang bersifat saling menguntungkan,” ungkap Wabup Jatim, Emil Dardak.
Untuk mewujudkannya, sambung Emil, Pemprov Jawa Timur terus berbenah agar tidak hanya fokus untuk mendapatkan sumber daya alam (SDA) dari daerah lain, tetapi juga bagaimana melalui misi dagang ini Jawa Timur bisa memberikan feedback bagi Papua Barat Daya dalam pertumbuhan ekonominya.
“Ini adalah misi bagaimana mewujudkan kemajuan dan kemandirian ekonomi bersama antar daerah melalu pertumbuhan investasi. Jawa Timur tidak hanya datang untuk membeli bahan baku, jauh daripada itu kami ingin bisa mengolah bahan baku itu untuk sama-sama menciptakan lapangan kerja,”
Dikatakan Emil untuk mewujudkan keingan besar itu butuh ikhtiar bersama antar pemerintah daerah. Namun pihaknya optimis bahwa kelayaan alam yang luar biasa sejatinya bisa memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat.
Sebagai salah satu gerbang ekspor dengan total nilai 360,6 triliun, Pemprov Jawa Timur juga berkomitmen untuk menunjang daerah yang memang membutuhkan konektivitas dan agregasi. Pihaknya berharap melalui misi dagang kali ini Jawa Timur bisa menjual lebih banyak lagi komoditas ke Papua Barat Daya. Kendati demikian, Pemprov Jatim juga tidak akan sungkan untuk membeli lebih banyak lagi komoditas dari Papua Barat Daya.
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang mengharapkan kebutuhan masyarakat Papua Barat Daya bisa terjawab melalui kerja sama perdagangan dan investasi tersebut.
Dikatakan Elisa, Papua Barat Daya punya luasan lahan yang sangat cukup untuk menunjang kegiatan pertanian maupun peternakan. Selain itu, kekayaan laut Papua Barat Daya juga menghasilkan komoditas unggulan berupa hasil laut yang berkualitas. Namun Papua Barat Daya punya keterbatasan SDM untuk optimalisasi potensi tersebut.
“SDA kita sangat melimpah, tapi sumber daya manusia dan sumber daya modal kita mungkin sedikit berbeda dengan Jawa Timur. Oleh sebab itu, misi dagang ini diharapkan bisa membuka peluang investasi baru untuk optimalisasi potensi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” harap Elkam. (CR24)