Manokwari, TP – Universitas Papua (Unipa) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKI) telah menandatangani kerjasama bersama Bupati Jayawijaya dalam rangka pengembangan sekolah sepanjang hari di Jayawijaya.
Rektor Unipa, Hugo Warami mengatakan, secara umum di Tanah Papua, program pengembangan ‘sekolah sepanjang hari’ telah dikembangkan di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Maybrat, Tambrauw dan saat ini telah berjalan di Kabupaten Jayawijaya.
“Sekolah sepanjang hari merupakan salah satu inovasi yang kami lakukan guna percepatan peningkatan sumber daya manusia (SDM), menekan partisipasi angka sekolah, melek huruf, peningkatan baca, tulis dan hitung (calistung) serta lainnya,” terang Warami kepada wartawan di Sekretariat BP3OKP Papua Barat, Selasa (1/7/2025).
Warami menjelaskan, inovasi ini tidak mengambil alih proses pendidikan formal yang berjalan. Tetapi, pihaknya hanya melakukan intervensi terhadap waktu yang ada.
Dimana, kata dia, programnya adalah sekolah sepanjang hari. Sehingga, proses pendidikan dimulai dari pagi hingga sore. Siswa-siswi datang ke sekolah, makan, belajar, berdoa, istirahat dan melakukan aktivitas lainnya.
Sehingga, tradisi adat dan budaya, baik menari, pasang jerak dan lainnya tetap berada sepanjang hari. Hal ini beradap pada fase setengah hari hingga sore.
“Jadi pembentukan karakter tetap berada, kita membuat role model di satu sekolah, barulah dikembangkan ke sekolah-sekolah lain. Jadi bukan semua sekolah di 1 kabupaten, tetapi di 1 sekolah dulu,” terang Warami.
Diutarakan Warami, kalau di Kabupaten Teluk Bintuni pihaknya menyebutkan dengan nama sekolah model, karena mendapatkan dukungan dari pemerintah dan BP Tangguh.
Disinggung terkait sasaran, terang Warami, sasarannya terhadap siswa-siswi yang berada di sekolah, karena intervensinya hanya berlangsung dari siang hari hingga sore.
“Kalau ada siswa yang berminat, silahkan karena program ini menjadi tanggungjawab dari orang tua, masyarakat di kampung dan semua orang terlibat. Karena ketika siswa makan di sekolah, maka butuh pangan lokal dari masyarakat dan juga orang tuanya, jadi semua terlibat dalam proses itu,” terang Warami.
Lebih lanjut, kata Warami, guru-guru yang ada di sekolah tetap, Unipa hanya menyiapkan ralawan dari Unipa untuk melanjutkan pendidikan mulai dari Pukul 12.00 hingga 17.00 WIT.
“Sementara program ini lagi kita coba pada jenjang pendidikan dasar, karena dasarnya harus kuat dulu. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan lanjutan,” tandas Warami. [FSM-R5]