
Manokwari, taburapos.co– Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dan keluarga dikabarkan belum bisa menempati rumah jabatan Gubernur yang terletak di Susweni, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari.
Dengan demikian Penjabat Gubernur pun masih menginap di hotel sejak kedatanganya ke ibu kota Provinsi Papua Barat, beberapa waktu lalu.
Menyikapi informasi tersebut, Komisi 1 DPR Papua Barat yang dipimpin ketuanya, Abdullah Gazam dan dua anggota, Jerkius Saiba dan Agustinus Kambuaya pun langsung turun ke lokasi di Susweni untuk memastikannya.
Ternyata, informasi tersebut benar adanya, karena di rumah jabatan Gubernur dalam kondisi terbengkalai dan tidak ada satupun perabotan di dalam rumah yang dikabarkan sedang direnovasi seadanya itu.
Untuk itulah, Penjabat Gubernur akan menempati rumah jabatan Wakil Gubernur yang lebih siap dari sarana dan prasarana, terletak di samping rumah jabatan Gubernur.
Dari pantauan Tabura Pos di rumah jabatan Wakil Gubernur, sejumlah perabotan sudah tersedia dengan baik, bahkan di pintu gerbang ada penjagaan anggota Satpol PP dan di dapur sudah ada dua koki lokal.
Menurut penjaga di rumah jabatan yang akan ditempati Penjabat Gubernur, dalam beberapa terakhir ini, sejumlah perabotan sedang dilengkapi pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, dalam hal ini di Bagian Protokoler dan Biro Umum, termasuk akan ada koki dari pihak keluarga.
Para wakil rakyat itu pun menanyakan perihal apa saja yang dibutuhkan dan kendala yang dialami dalam rangka penyiapan rumah jabatan yang akan ditempati Penjabat Gubernur.
Dalam perbincangan itu, tidak ada kendala berarti, sehingga melanjutkan kunjungan ke rumah jabatan Gubernur. Di rumah yang cukup megah, bahkan dilengkapi helipad (pendaratan helikopter) di bagian atas, ternyata terbengkalai dan tidak ada perawatan serius.
Ironisnya, di dalam rumah yang sangat luas dengan panorama alam yang sangat indah, ternyata tidak ada perabotan apapun. Hal-hal inilah yang menjadi pertanyaan Komisi 1.
“Jangan kan perabotan, saya tidak menemukan satu sendok pun di dalam rumah tersebut. Ini kan aneh. Barang-barang itu semua ke mana dan siapa yang ambil,” kata Ketua Komisi 1 dengan nada tanya kepada Tabura Pos, usai mengunjungi rumah jabatan Gubernur di Susweni, Jumat (3/6).
Padahal, ungkap Gazam, setiap tahun, DPR Papua Barat selalu menyetujui anggaran untuk perawatan rumah jabatan, baik Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda.
“Seharusnya barang atau perabotan yang dibeli memakai anggaran daerah, tidak bisa dibawa oknum-oknum, karena itu menjadi inventaris daerah,” tukasnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan mengundang pihak-pihak terkait, terutama yang berkaitan erat dengan tupoksi Komisi 1 untuk membahas persoalan rumah jabatan Gubernur yang terkesan terbengkalai dan tidak terawat.

Menanggapi sejumlah pertanyaan terkait kondisi rumah jabatan Gubernur, Kepala Biro Umum Setda Provinsi Papua Barat, DR. Origenes Ijie, SE, MM mengaku, anggaran yang diusulkan Biro Umum selalu dicoret, sehingga tidak ada anggaran untuk merawat atau memperbaiki kerusakan yang terjadi di rumah jabatan.
“Setiap kali kami usul, selalu dicoret, termasuk Kantor Gubernur itu. Saya jawab pertanyaan Pak Gubernur, kita usulkan biaya pemeliharaan, dicoret di Keuangan,” kata Origenes Ijie.
Menurut Origenes Ijie, dalam rapat bersama mantan Gubernur, Dominggus Mandacan dan Wakil Gubernur, Mohammad Lakotani dan pimpinan OPD, dirinya menyampaikan bahwa para pimpinan OPD tinggal di rumahnya masing-masing, tentu itu enak.
“Coba bayangkan, kalau hujan, bapak berdua pegang ember itu tadah air hujan yang turun dari atas. Kita sebagai bawahan ini, punya hati ka tidak? Ngomong sampai kasar begitu kalau kita rapat, tapi hasilnya, sama saja,” katanya kesal. [HEN-R1]


















