Manokwari, TP – Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana bersama rombongan kunjungan kerja (kunker) dan bertemu Ikatan Mahasiswa Pelajar Pegunungan Bintang, (IMPPETANG) Kota Studi Manokwari, Minggu (27/7/2025).
Bupati dan rombongan mendengar langsung sejumlah aspirasi yang disampaikan Koordinator Wilayah (Korwil) IMPPETANG Kota Studi Manokwari Sorong, Herman Almung dan sekaligus memberikan bantuan bahan pokok makanan serta dana bagi mahasiswa dan pelajar di Manokwari.
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana mengatakan, IMPPETANG Kota Studi Manokwari tidak perlu meratapi situasi dan kondisi saat ini. Namun, dengan adanya fasilitas asrama, telah cukup mendukung para mahasiswa pelajar dalam menimba ilmu. Dibanding pada zaman dirinya dulu yang tinggal di kos dan masih sulit berkomunikasi dengan keluarga.
“Sekarang di Papua Pegunungan Bintang semua sudah punya uang dan keluarga telepon setiap hari juga bisa. Kalian saat ini sudah serba ada, maka saya tidak mau dengar lagi mahasiswa yang mengeluh susah, jaman kita dulu lebih sulit,” kata Bidana di depan para mahasisa/ pelajar.
Namun demikian lanjut Bidana, bersama tim telah turun dan melihat langsung kondisi terkini asrama mahasiswa sehingga akan segera melengkapi sarana dan prasarana yang mungkin kurang.
Dijelaskan Bidana, ada sejunlah mahasiswa yang harus dirinya kirim ke Jerman. Namun, hal itu tidak mendesak, maka dalam perubahan anggaran itu akan dialihkan saat pembahasan APBD Perubahan untuk menjawab aspirasi IMPPETANG di Kota Studi Manokwari.
Lebih lanjut, kata dia, aspirasi yang bersifat mendesak akan segera dibantu melalui APBD perubahan. Sedangkan, aspirasi yang bersifat jangka panjang akan diusulkan dalam APBD Induk mendatang.
“Kalau seorang bupati sudah tidak bisa perintah keluar, di zaman pak Wenda mungkin bisa karena menggunakan Simda. Tapi, sekarang tidak bisa karena semua harus direncanakan, baik sarana dan prasarana asrama termasuk listrik, air bersih tetapi juga mobiler,” ujarnya.
Pada kesempan itu, dirinya meminta mahasiswa untuk menyiapkan diri agar dapat menjadi dosen. Sebab, pemerintah telah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit dengan harapan dapat melahirlan SDM yang mumpuni.
“Kalau ada yang ingin menjadi dosen, usai Strata Satu (S1), maka Pemda akan membiayai untuk mengambil program magister (S2) sudah menjadi dosen. Tapi kebanyakan anak-anak pegunungan bintang kembali dari studi menunggu untuk menjadi CPNS,” tandas Bidana.
Kowil IMPPETANG di Kota Studi Manokwari, Herman Almung menyampaikan apresiasi dan terima kasih. Sebab, sejak 2008-2025 baru mendapatkan dukungan secara langsung oleh kepala daerah.
Dikatakan Almung, sebelum dirinya menyampaikan aspirasi, bupati telah tiba dan melihat kondisi mahasiswa dan asrama yang didirikan sejak tahun 2008. “Sejak asrama ini dibangun tahun 2008, belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana, baik air bersih, tempat tidur, meja belajar, alat dapur, meteran listrik, pembangunan pagar. Tetapi juga uang pengembangan, asrama ini juga belum diresmikan,” terang Almung dihadapan bupati, kemarin.
Dengan kondisi ini, kata dia, banyak mahasiswa baru yang ketika tiba di Manokwari mengalami kondisi kesakitan, karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada di Manokwari.
“Kami berharap, asrama ini bisa segera direnovasi dan pemda Pegunungan Bintang dapat melakukan peresmian dan syukuran bersama masyarakat pemilik hak ulayat,” tandas Almung. [FSM]


















