Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui Dinas Pendidikan kini tengah mendorong pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Terpadu di sejumlah kabupaten se Papua Barat.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba mengatakan, saat ini SLB yang beroperasi di Papua Barat hanyalah di Manokwari yakni, SLB Negeri Terpadu Panca Kasih.
Untuk itu, kata dia, saat ini pihaknya tengah mendorong pembangunan SLB dibeberapa kabupaten se Papua Barat diantaranya, di Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni dan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel).
“Kalau Kabupaten Mansel gedung SLBnya sudah ada. Kalau di kabupaten lain kita sudah sewa gedung, kita sudah siapkan guru-gurunya. Kita tunggu dananya saja, kalau sudah ada langsung kita bergerak,” kata Dowansiba kepada Tabura Pos di Kantor Gubernur Papua Barat, belum lama ini.
Menurutnya, SLB berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Kalau SLB kapan saja bisa dibuka, karena ini adalah sekolah berkebutuhan khusus dan menjadi prioritas.
Diungkapkan Dowansiba, dirinya telah bertemu dengan Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan, Kementerian Pendidikan Menengah di Jayapura.
Dari hasil pertemuan itu, kata Dowansiba, jika Pemprov Papua Barat telah menyediakan lahan, maka untuk pembangunan fisik SLB akan menjadi kewenangan dari pemerintah pusat.
“Saat itu saya sudah laporkan kepada Dirjen kurang lebih ada 5 SLB di Papua Barat yang sudah siap dan akan beroperasi meskipun sistemnya masih menyewa gedung,” terang Dowansiba.
Dirinya berharap, jika pemerintah kabupaten (Pemkab) dapat segara menyediakan lahan, maka di tahun depan pemerintah pusat dapat segara membangun gedung SLB.
Menurutnya, pembangunan SLB merupakan kebutuhan layanan pendidikan yang harus disiapkan pemerintah daerah, sehingga tidak dinilai mendiskriminasi siswa-siswi berkebutuhan khusus.
“Jujur saja, pembangunan SLB ini sudah saya siapkan sejak tahun 2023. Tetapi, tidak tahu bagaimana program itu tidak berjalan dan sejumlah anggaran yang dialokasikan untuk tenaga guru dan lainnya tidak berjalan dan baru saat ini kita kembali lagi,” tandas Dowansiba. [FSM-R5]




















