Manokwari, TP – Aktivitas penambangan emas ilegal diduga menjadi salah satu penyebab memburuknya bencana banjir yang sering melanda di wilayah Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari.
Ketua Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Ir. Rudi Maturbongs, M.Si IPU mengatakan, daerah Prafi merupakan wilayah dataran rendah sedangkan di belakangnya terdapat pegunungan.
Dijelaskan Maturbongs, apabila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi atau di atas normal, maka aliran air lari ke daerah Prafi.
Dengan adanya aktivitas penambangan emas ilegal di wilayah tersebut, ungkap dia, bisa memperparah terjadinya banjir, karena terjadi pendangkalan dan penyempitan aliran sungai, sehingga air mudah meluap ketika hujan deras.
“Artinya, tidak ada aktivitas tambang saja banjir bisa terjadi. Apalagi ada aktivitas tambang, bisa meningkatkan resiko terjadinya banjir,” kata Maturbongs kepada Tabura Pos di Aston Niu Hotel, Manokwari, Selasa (19/8).
Ia membeberkan, aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Prafi dengan intensitas tinggi menyebabkan kerusakan lingkungan, sehingga perlu dikendalikan dan melalui studi yang detail, sehingga tidak merusak dalam skala besar, apakah itu melalui pola tambang rakyat atau lain sebagainya.
“Secara alami, banjir itu ada. Dia meningkat karena ada aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Solusinya perlu evaluasi kondisi di atas. Edukasi masyarakat, skalanya diperkecil, tapi melibatkan semua pihak. Silakan beraktivitas, tapi alam jangan dirugikan, tetap berkelanjutan. Jangan dirusak,” pinta Maturbongs. [AND-R1]