
Manokwari, TP – Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online yang dilakukan di Manokwari dinilai semrawut. Sebab, meski masuk dalam zonasi, ternyata ratusan anak ini harus menelan kekecewaan karena pasa saat pengumuman nama mereka tidak ada.
Akibat banyak anak yang dinyatakan tidak diterima, para orang tua melakukan pemalangan di pintu masuk SMA Negeri 2 Manokwari. Selain itu, para orang tua dengan membawa serta anak-anak mereka juga mendatangi kantor Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat untuk meminta kejelasan dan kepastian nasib anak mereka.
Setelah mendatangi kantor Dinas pendidikan Provinsi Papua Barat yang berada di Arfai, mereka juga mendatangi kantor Gubernur Papua Barat, untuk mengadu ke Penjabat Gubernur Papua Barat perihal system penerimaan sekolah yang dinilai terlalu menyulitkan siswa.
Terlihat, anak-anak sekolah dengan berseragam Biru Putih berkumpul di depan lobi kantor Gubernur Papua Barat dan sebagian lagi duduk di loby utama menunggu kedatangan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw.
Salah satu orang tua wali murid mengungkapkan, telah mendatangi sekolah tempat anaknya mendaftar untuk memastikan lulus tidaknya anaknya di sekolah tersebut. Namun, dari formulir dengan Kop surat Dinas Pendidikan Papua Barat menerangkan bahwa status pendaftarannya belum diverifikasi.
Untuk itu, bersama anaknya mendatangi kantor Dinas Pendidikan provinsi Papua Barat untuk mencari kepastian. Namun, karena hingga siang tak ada jawaban, sehingga bersama teman-teman lainnya yang bernasib sama, akhirnya mendatangi kantor Gubernur Papua Barat.
“Sekarang kami masih menunggu, sambil anak-anak duduk di loby menunggu bapak Gubernur (Pj Gubernur) yang katanya sedang rapat. Semoga, perjuangan kami membuahkan hasil. Dan ada pendaftaran gelombang kedua,” terangnya dibalik telepon selulernya.
Menurut dia, SMA N 2 Manokwari menjadi salah satu pilihan anaknya untuk melanjutkan ke jenjang SMA dengan pertimbangan masuk dalam zonasi sekolah tersebut. [RYA-R3]