Manokwari, TP – Sebanyak 70 pelaku UMKM binaan Baznas Papua Barat mengikuti kurasi produk, yang dilangsungkan di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Manokwari, Rabu (20/8/2025).
Wakil Ketua Baznas Papua Barat Bidang Pendistribusian dan Pendayaagunaan, Lilik F. Setiawan, menerangkan kurasi produk dilaksanakan agar para pelaku UMKM dapat memproduksi sesuatu sesuai syarat-syarat halal dan higienis.
Di samping itu, Lilik menerangkan, kurasi produk yang dilaksanakan sekaligus untuk merancang, memetakan UMKM binaan Baznas Papua Barat menjadi tiga kategori, yaitu kategori tumbuh, maju, dan professional.
Sehingga, melalui kurasi produk ini para pelaku UMKM dapat memperoleh rekomendasi pengembangan yang sesuai dengan kapasitas dan potensinya.
Melalui kurasi, kata Lilik, para pelaku UMKM tidak hanya dievaluasi dari sisi produk, tetapi juga dari segi kemasan, manajemen usaha, strategi pemasaran sampai kesiapan menembus pasar lokal, nasional bahkan peluang ekspor.
“Intinya, di kurasi ini para pelaku UMKM dikasih tips-tips bisa maju, produk halal. Karena sekarang pasar semakin maju dan terbuka, luas sehingga bisa bersaing,” jelas Lilik kepada Tabura Pos di sela-sela kegiatan, kemarin.
Ia mengutarakan, kurasi produk yang dilaksanakan berbarengan dengan sertifikasi halal. Sebab, dari 70 pelaku UMMK yang mengikuti kurasi belum semuanya memiliki sertifikasi halal.
Lilik merincikan, dari 70 pelaku UMKM binaan Baznas Papua Barat, sebanyak 23 UMKM sudah memiliki sertifikasi halal, sedangkan 47 baru mengajukan sertifikasi halal dengan mengikuti kurasi produk tersebut.
“Baznas nantinya ikut memfasilitasi para pelaku ushaa sampai dapat sertifikasi halal yang dikeluarkan Kementerian Agama melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal,” ungkapnya.
Lilik mengungkapkan, kurasi produk turut melibatkan narasumber dari Baznas RI, terdiri dari kurator dua orang dan pemateri kurasi satu orang.
Dirinya berharap, melalui program kurasi produk ini akan lahir UMKM binaan Baznas Papua Barat yang menjadi role model, inspirasi, sekaligus motor penggerak ekonomi mustahik di wilayah Provinsi Papua Barat.
“Baznas juga komitmen mendampingi UMKM secara berkelanjutan tidak hanya sampai di kurasi ini saja. Tetapi, benar-benar ada pendampingan sampai naik kelas,” tukasnya.
Wakil Ketua Baznas Papua Barat Bidang Pendistribusian dan Pendayaagunaan menambahkan, kurasi produk UMKM yang dilaksanakan gratis dan merupakan kesempatan besar bagi pelaku UMKM.
Sebab, imbuhnya, pelaksanaan program kurasi diadakan secara nasional dan tidak semua Baznas di Indonesia bisa melaksanakan program tersebut.
Dimana, dari seluruh Indonesia di tahun 2025, hanya 4 provinsi yang mendapatkan kesempatan melaksanakan kurasi baik secara online maupun offline, yaitu Baznas Papua Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara.
“Di Papua Barat, Baznas Papua Barat mendapat kesempatan untuk melaksanakan secara offline,” pungkasnya. [SDR-R4]