Sorong, TP – Sebanyak 10 orang diduga provokator kericuhan yang terjadi di Kota Sorong pada Rabu (27/8/2025) berhasil diamankan aparat kepolisian. Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol. Gatot Haribowo saat ditemui wartawan di Mapolresta Sorong Kota, Rabu Sore.
“Yang sudah diamankan ada 10 orang. Terdahap mereka, kami tengah melakukan pemeriksaan lebih dalam, dan tidak menutup krmungkinan jumlahnya akan bertambah,” ungkap Kapolda, Gatot.
Dikatakan Kapolda, 10 orang yang diamankan tersebut memiliki beberapa peran berbeda dalam aksi kericuhan yang terjadi. Selain berperan sebagai provokator yang menggerakkan massa aksi, beberapa diantara oknum sipil yang diamankan juga ikut melakukan pelemparan dan perlawanan terhadap aparat TNI Polri yang bertugas melakukan pengamanan.
Tak hanya itu, beberapa lainnya juga diduga sebagai aktor di balik penyerangan kediaman Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu. Di mana akibat penyerangan tersebut, kaca jendela rumah serta 4 unit mobil termasuk kendaraan dinas PY 1 dirusak massa.
Sementara itu, disinggung terkait massa aksi yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit diduga akibat terkena tembakan, Kapolda memgaku belum mengetahui pasti.
“Korban tersebut kami belum tahu kepastiannya. Hal ini masih akan didalami oleh pihak rumah sakit, apakah memang karena luka tembak atau bukan, kita tunggu saja hasil pemeriksaannya,” jawab Kapolda.
Sementara itu, sambungnya, meski kegaduhan masih berlangsung di beberapa titik, namun Kapolda menambahkan bahwa personel gabungan TNI Polri juga sembari melalukan pembersihan di beberapa titik yang masih di palang.
Kapolda juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan termakan hoax berkaitan demgan penyebab alsi demo. Ia juga meminta masyarakat agar tidak beraktifitas di luar rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak, dan jika terpaksa harus leluar maka dapat tetap berhati-hati dan diupayakan menghindari titik kericuhan. (CR24)



















