Sorong, TP – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Papua Barat Daya menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, bertempat di salah satu hotel di Kota Sorong, pada Kamis (28/8/2025).
Kegiatan kali ini bertajuk ‘Saya Berhak untuk Hidup Aman dan Bahagia, Saya Hebat Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045’.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Pembangunan (Ekubang), Geore Yarangga mengatakan bahwa anak adalah generasi emas yang akan membawa Indonesia menuju masa depan. Oleh sebab itu anak harus dibebaskan dari sehala praktik kekerasan terhadap yang terkadi di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
“Anak bukan hanya bagian dari keluarga, mereka adalah aset bangsa. Namun, kererasan terhadap mereka masih sering ditemui, baik dalam bentuk fisik, psikis, maupun kekerasan seksual yang meninggalkan luka mendalam tidak hanya pada tubuh tetapi juga pada jiwa anak-anak kita. Semua itu harus dihapuskan. Anak-anak harus terbebas dari segala bentuk kekerasan,” ujar Yarangga.
Melalui kegiatan tersebut, Geore Yarangga mengajak masyarakat untuk memulai memberikan teladan yang baik di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Mantan Pj Walikota Sorong itu juga menekankan bahwa mencegah kekerasan terhadap anak bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.
“Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar, peduli, dan berkomitmen dalam mencegah kekerasan terhadap anak dan menciptakan generasi emas yang aman, bahagia, dan penuh harapan. Perlu diingat bahwa anak yang hari ini kita jaga dan lindungi kelak akan menjadi pilar bangsa yang membawa Indonesia mencapai cita-cita besarnya, Indonesia Emas 2045,” imbuh Yarangga.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3A, Beatriks Msiren menuturkan bahwa output dari kegiatan ini diharapkan dapat membawa anak anak untuk dapat menikmati kehidupan dengan bebas dari segala bentuk kekerasan, terutama dalam dunia pendidikan. Dalam sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak, ia mengingatkan bahwa bullying di sekolah harus dihentikan karena dapat menyebabkan perkelahian dan merendahkan harga diri anak-anak.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan kesatuan sebagai anak-anak Indonesia, serta membangun lingkungan yang aman dan harmonis.
“Anak-anak harus merasa bebas dan tidak terhalang oleh kekerasan atau perlakuan tidak layak. Oleh sebab itu,diharapkan agar anak-anak dapat menjadi generasi yang baik, yang tidak saling membeda-bedakan dan tidak melakukan kekerasan terhadap sesama,” harap Msiren. (CR24)


















