Manokwari, TP – Dinas Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (PPKP) Kabupaten Manokwari melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, mendorong peternak lokal ayam petelur dapat berkembang.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas PPKP Kabupaten Manokwari, Nixon Karubaba mengatakan, pasar untuk menampung telur ayam lokal sudah sangat terbuka.
Di mana, sudah ada sejumlah toko besar di Manokwari yang bersedia menampung dan menjual telur hasil peternak lokal atau OAP.
“Artinya pasar-pasar sudah tersedia. Sekarang bagaimana peternak semakin giat dan termotivasi mengembangkan peternakannya,” kata Nixon kepada Tabura Pos di kantornya, belum lama ini.
Selain itu, ada program makan bergizi gratis (MBG) yang kiranya kebutuhan menu telur dapat diambil dari hasil peternak lokal ayam petelur. Sehingga, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, dan juga kualitas telur ayam lokal banyak diminati karena lebih segar.
Menurut Nixon, sejauh ini sudah ada beberapa peternak lokal ayam petelur di Manokwari yang sudah mulai berjalan dan berkembang kendati agak sedikit lama karena terkendala dari sektor modal.
“Berdasarkan data, ayam petelur lokal kita 5-10 persen menjawab kebutuhan masyarakat kita selebihnya dari luar. Cuma sekarang sudah mulai meningkat dan mampu menjawab permintaan toko,” ungkapnya.
Ia menerangkan, setiap peternak ayam petelur membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setiap harinya peternak harus mengeluarkan sedikitnya Rp400.000 per hari. Karena, ayam petelur dipiara maksimal sampai 5 bulan baru menghasilkan telur.
“Bayangkan kalau misalnya piara 300 ekor satu hari habiskan satu sak makanan ayam yang harganya Rp 400.000. Berarti Rp 400.000 kali 5 bulan itu modal yang diperlukan. Itulah kendala bagi peternak lokal kita,” bebernya.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas PPKP Kabupaten Manokwari, Nixon Karubaba menambahkan, melihat potensi yang ada dan juga kendala yang dihadapi, pihaknya berusaha mendorong ada program bagi para peternak lokal ayam petelur di Manokwari.
“Sekarang pemerintah provinsi akan bangun pabrik mini pakan ternak sehingga bisa meringankan biaya belanja pakan ternak. Kalau tidak mungkin ada subsidi berapa persen untuk pembelian pakan ternak. Dana Otsus kita-kan ada. Dengan begitu mereka bisa survive,” tukasnya. [SDR-R4]



















