Oransbari, TP – Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi RI, Drs. Viva Yoga Mauladi, M.Si, didampingi Direktur Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Elis Sampe Andi, dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi, Mohammad Qufal Umaternate, menghadiri peletakan batu penjuru pembangunan Gedung Gereja Jemaat GKI Imanuel Muari, di Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Rabu (17/9).
Turut hadir bersama rombongan Kementerian Transmigrasi dari Jakarta, Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., Bupati Mansel, Bernard Mandacan, S.IP., Ketua DPRK Mansel, Ferdinand Waran, SH., Kapolres Mansel, AKBP Marzel Doni, SIK, MH., Dandim 1808/Mansel, Letkol Inf. Irwansyah, S.Sos, M.Si., serta sejumlah pimpinan OPD di Lingkungan Pemprov Papua Barat dan Pemkab Mansel.
Setibanya rombongan Kementerian Transmigrasi di Oransbari, langsung disambut dengan tarian adat Suku Arfak, serta prosesi pengalungan noken dan juga kalung manik-manik serta Mahkota Burung Cendrawasih dari panitia kepada Wamen) Transmigrasi RI, Gubernur Papua Barat dan Bupati Mansel.
Pada kesempatan yang baik itu, Wamen Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menerima cemdramata berupa busur dan anak panah dari Klasis GKI Hattam Oransbari.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sambutannya menyampaikan, dengan semangat membangun dengan hati dan mempersatukan dengan kasih, wujudkan Papua Barat yang aman, sejahtera dan bermartabat dan mandiri.
Ia mengungkapkan, dalam APBD Pemprov Papua Barat juga mengalokasikan anggaran guna memberikan dukungan kepada umat beragama yang ada di Papua Barat, terutama 3 lembaga keagamaan di Tingkat Provinsi Papua Barat yakni FKUB, PGGP dan MUI, tetapi juga lembaga keagamaan Hindu dan Budha.
Gebernur Dominggus menambahkan, Pemprov Papua Barat dalam menjaga toleransi, kerukunan umat beragama, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, di tahun 2017 Provinsi Papua Barat mendapat urutan 1 dari 34 Provinsi di Indonesia katagori toleransi umat beragama, sempat turun peringkat urutan 2 di tahun 2018, dan tahun 2021 Pemprov Papua Barat menerima Harmoni Award dari Kementerian Agama RI dalam menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama.
Papua Barat juga memegang teguh filosofi 1 Tunggu 3 Batu, sangat kental di Wilayah Selatan Daerah Fakfak dan Kaimana, yang artinya menjunjung tinggi toleransi umat beragama.
Sehubungan dengan agenda hari ini, peletakan batu penjuru pembangunan Gedung Gereja Jemaat GKI Imanuel Muari, dia pun meminta dukungan Wamen Transmigrasi, untuk bisa mendukung panitia dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Gereja baru, begitu juga Pemprov Papua Barat dan Pemkab Mansel.
“Mari kita semua memberikan dukungan sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada, sehingga pembangunan Gedung Gereja ini bisa cepat selesai dan di pakai untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Mansel, Bernard Mandacan mengatakan, kehadiran Wamen Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, bersama rombongan Kementerian Transmigrasi merupakan suatu kehormatan sekaligus wujud perhatian pemerintah pusat bagi pembangunan di Kabupaten Mansel, khususnya dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Ia mengungkapkan, peletakan batu penjuru Gedung Gereja Jemat GKI Imanuel Muari ini, bukan hanya sebagai pertanda dimulainya pembangunan fisik, tetapi juga menjadi tanda iman, harapan dan kasih kepada Tuhan Yesus Kristus.
“Kami percaya, pembangunan Gedung Gereja ini akan memperkuat Iman Jemaat, mempererat persaudaraan, serta menjadi wadah pembinaan generasi muda yang berkarakter, beriman dan takut akan tuhan. Pemkab Mansel mendukung penuh pembangunan ini sebagai bagian dari visi kita untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis, beradab, adil, mandiri, dan sejahtera,” pinta dia.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Bernard mengajak, semua pihak bergandengan tangan, saling mendukung, dan percaya bahwa pekerjaan baik yang dilakukan hari ini pasti akan diberkati oleh Tuhan. [BOM-R2]



















