Manokwari, TP – Ketua RT 01/RW 03 Kompleks Transad, Kelurahan Anday, Distrik Manokwari Selatan, Papua Barat, Niko Apalem,mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas pengolahan dan penyimpanan minuman keras (miras) oplosan yang beroperasi di wilayahnya.
Niko menuturkan, Ia baru mengetahui keberadaan gudang miras oplosan itu setelah viral. Namun saat penggerebekan sepasang suami istri dan seorang pekerja turut diamankan.
“Saya tidak tahu kalau ternyata di situ ada gudang miras oplosan. Saya baru tahu setelah penggerebekan yang dilakukan kepolisian viral, itu suami istri yang ditangkap kemudian satu warga lagi yang selama ini kita tahu sering bant kerja di tempat itu ,” ungkap Niko kepada Tabura Pos saat ditemui di kediamannya, Sabtu (20/09).
Menurut Niko, sepasang suami istri yang ditangkap tersebut sudah lama menetap di kompleks RT 01 RW 03 Kompleks Transad, Kelurahan Anday. Ruko yang dijadikan tempat gudang miras oplosan sempat disewakan kepada orang lain sebelum akhirnya tutup dan digunakan sebagai gudang miras oplosan.
“Mereka yang diamankan itu tinggal di situ. Kami tidak tahu dan tidak curiga karena dulu rukonya disewakan. Dulu ada yang sewa jadi tempat jualan barang pecah belah dan peralatan rumah tangga, tapi itu sudah berapa tahun lalu hingga akhirnya tutup sampai sekarang,” ujarnya.
Niko mengungkapkan bahwa pihaknya dan warga setempat tidak merasa curiga terhadap kegiatan sepasang suami istri tersebut karena dikenal baik dan kerap berbaur dengan warga sekitar. Namun, aktivitas mereka jarang terlihat dalam beberapa tahun terakhir karena kabarnya sang suami mengalami sakit.
“Memang beliau ini sudah tua, lebih tua dari saya sepertinya, saya saja sudah 60 tahun, kalau istrinya masih muda. Ada anaknya dulu saya sering lihat tapi sekarang tidak pernah lagi,” ungkapnya.
Sebagai Ketua RT, Niko sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh warganya tersebut. Apalagi peredaran miras oplosan merupakan penyakit masyarakat yang dapat merusak generasi muda dan mengganggu keamanan serta ketertiban lingkungan.
“Sangat disayangkan ya, karena saya sendiri sudah sering sampaikan sama warga jangan sampai ada miras dan togel karena itu penyakit masyarakat yang bisa memicu terjadinya masalah,” tegas Niko.
Sementara dari pantauan Tabura Pos di lokasi, ruko yang dijadikan gudang miras oplosan tersebut tampak tertutup rapat dan telah diberi police line. Suasana di sekitar lokasi juga tampak terlihat sepi dan tidak ada aktivitas. [AND-R2]



















