Bintuni, TP – Komando Distrik Militer (Kodim) 1806/Teluk Bintuni menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat sipil dalam mencegah terjadinya konflik sosial.
Materi tersebut disampaikan dalam kegiatan yang digelar di Aula Kemenag Teluk Bintuni, Senin (29/09/2025).
Komandan Kodim 1806/TB, Letkol Infantri Teguh Eko Efendi, S.E., yang diwakili Pasintel Kodim 1806/TB, Lettu Ctp Salvator Y. Yeniwut, menjelaskan konflik sosial merupakan perbedaan kepentingan, nilai, norma, maupun tujuan yang terjadi antarindividu maupun kelompok dalam masyarakat.
“Konflik bisa muncul dari berbagai hal, mulai dari perbedaan individu, emosi, hingga kepentingan. Bahkan hal sederhana dalam keluarga pun bisa menjadi pemicu jika tidak dikelola dengan baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, faktor lain yang kerap memicu konflik sosial adalah perbedaan budaya, kesenjangan sosial ekonomi, diskriminasi berdasarkan agama, suku, ras, maupun golongan, serta perebutan jabatan dan kebijakan dalam ranah politik dan kekuasaan.
Menurutnya, konflik sosial dapat berbentuk konflik antarindividu, antarkelompok, antar kelas sosial, hingga konflik internasional yang melibatkan bangsa dan negara.Terkait dampaknya, konflik sosial bisa membawa sisi positif maupun negatif.
“Dampak positifnya, konflik bisa mendorong perubahan sosial, mempertegas identitas kelompok, serta memicu inovasi dan reformasi. Namun dampak negatif jauh lebih merugikan, seperti keretakan hubungan, gangguan stabilitas dan keamanan, hingga kerugian jiwa maupun material,” jelasnya.
Untuk itu, ia menegaskan pentingnya penyelesaian konflik secara damai melalui mediasi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai penengah.“Kuncinya adalah saling menghargai dan memahami, di mana pun kita berada,” tandasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman masyarakat sipil akan pentingnya menjaga kerukunan, sehingga potensi konflik dapat dicegah sejak dini. [CR25-R3]
