
Ransiki, TP – Pelayanan dasar seperti peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan, infrastruktur jalan serta peningkatan jaringan telekomunikasi, masih menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat 4 kampung di Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Provinsi Papua Barat.
Kepala Distrik Tahota, Dwi Ibrahim Danpas mengatakan, pendidikan dan kesehatan, infrastruktur jalan serta peningkatan jaringan telekomunikasi melalui penambahan Tower Tower Base Transceiver Station (BTS), masih menjadi kebutuhan utama masyarakat Distrik Tahota.
Hal ini dikarenakan, sampai saat ini penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan, infrastruktur jalan dan akses jaringan telekomunikasi, yang sudah dibangun Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel), fungsinya belum begitu maksimal bagi masyarakat Distrik Tahota.
Ia mengakui, memang di Distrik Tahota kini terdapat 2 Tower BTS tetapi bukan Tower Telkomsel melainkan Tower BTS milik Indosat. 2 Tower BTS tersebut masingmasing berada di Kampung Reyob dan Kampung Seimeba RK-2, dengan daya jangkau hingga 7 Km.
Oleh karena daya jangkau yang pendek, sebagian besar masyarakat Distrik Tahota yakni yang berada di Kampung Seimeba RK-1 dan Km. 20 Kaprus, serta sebagian dari warga Kampung Sihu, kini belum bisa menikmati jaringan telekomunikasi baik telpon dan internet, karena letak kampung yang sangat jauh dari Tower BTS milik Indosat, lebih dari 10 Km.
Meski begitu, dia tetap berterima kasih atas upaya dan kerja keras Pimpinan daerah sehingga sebagian besar masyarakat Distrik Tahota kini sudah bisa mengakses jaringan telekomunikasi dan internet secara lancar. Masyarakat pun sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga di Ransiki dan luar Ransiki via panggilan telepon seluler serta bisa menggunakan YouTube, WhatsApp serta bermain Facebook, walau menggunakan kartu XL dengan biaya yang mahal.
Ibrahim Danpas menambahkan, kebutuhan jaringan telekomunikasi memang sangat dibutuhkan masyarakat di Distrik Tahota, karena selain untuk berkomunikasi, akses internet juga digunakan masyarakat untuk mengetahui perkampungan dunia secara global, nasional dan perkembangan daerah melalui pemberitaan media tetapi juga bisa digunakan anak-anak dan sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar.
“Informasinya, Bank Papua Cabang Ransiki juga mau buka Kantor Cabang Pembantu di Distrik Tahota untuk meningkatkan perputaran arus ekonomi masyarakat, sekalian membantu masyarakat dalam menyimpan uang di Bank Papua sebagai tabungan masa depan bagi anak-anak mereka,” kata Ibrahim Danpas kepada Tabura Pos di Kantor Bupati Mansel, belum lama ini.
Menilik dari sisi infrastruktur jalan, dia mengungkapkan, infrastruktur jalan, khususnya jalan menuju Kampung Seimeba dan Km. 20 Kaprus, yang masih dalam keadaan tanah berlumpur saat musim hujan, juga perlu mendapat perhatian serius Pemkab Mansel, karena kondisi jalan yang berlumpur dan penuh kolam mengakibatkan tidak adanya akses transportasi menuju kampung masyarakat, sehingga mereka pun kesulitan dalam mengakses transportasi umum.
Ditekankannya, masalah infrastruktur jalan yang rusak, memang sudah pernah pihaknya menyurati Pimpinan daerah untuk menyampaikan keluhan masyarakat terhadap infrastruktur jalan dan mendapatkan respon positif dengan jawaban akan dibantu angkutan desa melalui dinas perhubungan dengan syarat harus memiliki BUMDES. Hal ini yang sedang pihaknya kejar ke dinas terkait.
Sedangkan, untuk urusan pendidikan dan kesehatan, dirinya mengklaim, kondisi layanan pendidikan yang tadinya kurang optimal kini berangsur-angsur membaik, setelah adanya monitoring dinas terkait dari Pemkab Mansel.
“Beberapa kali saya ke Puskesmas Tahota memang ada pelayanan tetapi ada juga petugas kesehatan yang ke kota, katanya urusan dinas, jadi mereka gunakan pertukaran sif untuk mengisi tugas dan menyelesaikan urusan kedinasan dan urusan lain di kota,” ujar dia.
Begitu pula dengan bidang pendidikan, di akui Ibrahim Danpas, SD dan SMP yang ada di Distrik Tahota masih beroperasi baik, guru-guru yang bertugas di atas rutin melaksanakan proses belajar mengajar. Hanya saja memang sangat kekurangan tenaga guru khususnya guru SD.
Pasalnya, SD di Kampung Yarmaytum dan Kampung Sihu, masing-masing hanya terdapat kepala sekolah dan 2 guru honor yang bertugas. “Jadi memang di Distrik Tahota masih sangat kekurangan tenaga guru, perlu ada kebijakan Pimpinan daerah untuk penambahan tenaga guru dari dinas,” ujarnya.
Untuk urusan kamtibmas, dirinya mengaku, Wilayah Distrik Tahota dan sekitarnya masih dalam zona aman, karena selain terdapat Koranmil dan Pos PAM Rahwan, kini ada penambahan 50 personil TNI-AD yang membeck-up di Pos PAM Rahwan. [BOM-R4]