Manokwari, TP – Ketua Pembina Yayasan Cahaya Papua Barat, Theresia Ngutra menyampaikan keluh kesah mengenai Yayasannya yang belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan dana hibah dari pemerintah, baik dari Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun Pemerintah Kabupaten Manokwari.
Menurut Theresia, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mulai dengan mengajukan proposal dan bahkan bertemu langsung dengan para pimpinan daerah untuk memohon bantuan. Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi bantuan yang diterima.
“Katanya pernah ada disposisi, tapi kami cek, nama kami tidak ada,” Theresia kepada Tabura Pos di SD Sowi Indah, Manokwari, Senin (06/10).
Theresia mengungkapkan bahwa bantuan hibah dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional sekolah yang dikelola Yayasan tersbut.
Selama ini, Yayasan Cahaya Papua Barat hanya mengandalkan bantuan donasi dari Kejaksaan Tinggi Papua Barat yang secara konsisten masih memberikan donasinya sampai saat ini.
“Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk operasional kami, karena sejak tahun 2022 kami belum pernah dapat bantuan. Kami sangat berharap,” ungkapnya.
Theresia menegaskan bahwa kehadiran Yayasan Cahaya Papua Barat adalah untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang.
Theresia menekankan bahwa pendidikan sangat penting sebagai bekal bagi anak-anak terutama generasi Papua di masa depan.
Tidak adanya dukungan operasional dari pemerintah ini dikhawatirkan dapat mengganggu proses belajar mengajar dan masa depan puluhan anak didik yang menggantungkan harapannya di sekolah Yayasan tersebut.
“Kami hadir untuk membantu menyelamatkan generasi muda kita. Kami sangat butuh bantuan pemerintah. Murid bertambah, namun beberapa guru terpaksa undur diri karena kami tidak punya dana operasional untuk mereka. Kami sangat memohon ada perhatian dari pemerintah,” harapnya. [AND-R4]