Seget, TP – Aktivitas pelayanan publik di Kantor Distrik Seget, Kabupaten Sorong, lumpuh akibat aksi pemalangan yang dilakukan oleh sejumlah warga sejak Jumat, 3 Oktober 2025.
Hingga hari ini, Jumat (17/10/2025), pemalangan masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda penyelesaian dari pihak terkait.
Informasi yang diterima menyebutkan, aksi pemalangan dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat terhadap proses pengusulan nama-nama tenaga honorer formasi 546 dan paruh waktu PPPK di Distrik Seget.
Warga menilai proses tersebut tidak transparan dan hanya menguntungkan salah satu satu pihak.
Seorang pegawai Distrik Seget menyampaikan sejak terjadi pemalangan, seluruh aparatur pemerintah distrik tidak dapat masuk kantor melaksanakan tugas.
“Kami para pegawai tidak bisa masuk ke kantor karena dipalang oleh masyarakat sejak tanggal 3 Oktober sampai hari ini belum ada penyelesaian,” ungkapnya.
Aksi pemalangan itu dilakukan di pintu masuk kantor distrik menggunakan bambu yang diikat dengan kain merah sebagai tanda larangan. Akibatnya, kegiatan administrasi dan pelayanan masyarakat di Kantor Distrik Seget mandeg.
Para pegawai berharap agar pemerintah kabupaten segera turun tangan untuk memediasi dan mencari solusi atas persoalan ini. Mereka menilai, penyelesaian harus dilakukan secepatnya agar pelayanan publik dapat kembali berjalan normal dan hak masyarakat tidak terganggu.
Masyarakat berharap semua pihak dapat duduk bersama dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin tanpa harus mengorbankan jalannya pelayanan publik.
Situasi di sekitar Kantor Distrik Seget hingga Jumat sore dilaporkan tetap kondusif, meskipun aktivitas pemerintahan belum bisa dilaksanakan. [MPS-R3]




















