Manokwari, TP – Sinode Gereja Bethel Gereja Pentakosta (GBGP) di Tanah Papua melalui Badan Pekerja Klasis Kabupaten Manokwari menggelar perayaan dan ibadah syukur memperingati HUT ke-69, di salah satu hotel di Manokwari, Jumat (17/10/2025).
Ketua Umum Sinode GBGP di Tanah Papua, Pdt. Portunatus Numberi mengatakan, usia tersebut merupakan suatu pencapaian yang matang dan bermakna. Untuk itu, ia berharap warga GBGP di manapun berada menyadari bahwa usia 69 tahun bukan usia yang pendek, melainkan landasan untuk terus bertumbuh.
Dikatakannya, bukti nyata pertumbuhan GBGP dengan tersebarnya sebanyak 435 jemaat di seluruh tanah air. Menurut Numberi, pencapaian kuantitas dan kualitas ini menunjukkan bahwa gereja sudah mencapai usia yang cukup menjanjikan untuk melanjutkan karya pelayanannya dengan lebih kuat lagi.
“Kepada seluruh jemaat, tetap eksis dan tetap bertumbuh sesuai tema yang dimuat yakni ‘Membangun Iman, Pengharapan, dan Kasih dalam Mewujudkan Pertumbuhan Gereja’ (1 Korintus 13:13),” pintanya.
“Gereja setiap bertumbuh, dia tetap ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita tetap eksis, mari bersama-sama menjalankan misi Tuhan demi hormat dan kemuliaan Tuhan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang diwakili Plt. Kepala Biro Organsiasi Setda Provinsi Papua Barat, Herman M. Rumbewas mengucapkan selamat dan mengapresiasi GBGP di Tanah Papua yang merayakan hari jadinya yang ke-69.
Sesuai tema perayaan, yakni Membangun Iman, Pengharapan, dan Kasih dalam Mewujudkan Pertumbuhan Gereja (1 Korintus 13:13), tema ini mengingatkan semua pihak bahwa ketiga pilar tersebut merupakan pondasi yang kokoh dalam membangun kehidupan bergereja dan bermasyarakat.
Selama 69 tahun, GBGP di Tanah Papua sudah menjadi pilar spiritual bagi masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Manokwari dan Papua Barat pada umumnya.
Diutarakannya, perjalanan Panjang sejak didirikan pada 17 Oktober 1956, menunjukkan dedikasi dan komitmen luar biasa dalam menyebarkan Injil Kristus dan membangun karakter umat yang beriman.
Pemprov Papua Barat, kata dia, mengapresiasi peran serta GBGP dalam berbagai aspek pembangunan diantaranya pembinaan rohani masyarakat Papua Barat, pendidikan karakter melalui berbagai kegiatan pembinaan, pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang kehidupan, menjaga kerukunan umat beragama di tanah Papua, dan mendukung pembangunan daerah melalui nilai-nilai Kristiani.
Ditegaskannya, kehadiran gereja bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai agen perubahan yang membawa transformasi positif bagi masyarakat.
“Melalui kasih dan pelayanan yang nyata, GBGP telah membuktikan bahwa gereja hadir untuk melayani dan memberkati bangsa,” katanya.
Ditambahkannya, Pemprov berharap GBGP terus menjadi mitra strategis pemerintah, khususnya dalam membangun sumber daya manusia Papua yang berkualitas, menanamkan nilai-nilai moral dan etika terhadap generasi muda, menjaga harmoni sosial dan kerukunan antarumat beragama, dan mendukung program-program pembangunan daerah.
Lanjut Rumbewas, sinergitas antara pemerintah dan lembaga keagamaan seperti GBGP, sangat penting untuk mewujudkan Papua Barat yang maju, sejahtera, dan berkeadilan.
Untuk itulah, ia mengajak seluruh jemaat GBGP terus memperkuat iman dan pengharapan terhadap Tuhan, mewujudkan kasih dalam tindakan nyata melayani sesama, menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa serta mendukung pembangunan Papua Barat dengan penuh dedikasi.
“Dengan semangat ulang tahun ke-69 ini, Pemerintah Provinsi Papua Barat berharap GBGP dapat terus bersinar, menjadi berkat, dan mengukuhkan perannya sebagai mitra sejajar dalam membangun tanah Papua tercinta,” tukasnya.
Serangkaian dengan perayaan ini diawali ibadah, pembacaan sejarah ringkas GBGP di Tanah Papua yang disampaikan oleh Pdt. Elias Fonataba dan perayaan yang ditandai pemotongan kue ulang tahun. [AND-R1]
