Manokwari, TP – Tim Gabungan terdiri dari Badan Pangan Nasional, Polda Papua Barat, Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Papua Barat, melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Wosi, Manokwari, Kamis (23/10).
Berdasarkan pantauan Tabura Pos, tim gabungan melakukan Sidak di sejumlah pedagang eceran di dalam Pasar Wosi. Dari monitoring lapangan tersebut, tim gabungan menemukan adanya harga eceran beras Medium dan Premium dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Meskipun demikian, tim gabungan menilai selisih harga yang terjadi masih berada dalam batas kewajaran, terutama disebabkan oleh faktor biaya operasional pedagang eceran.
Ikbal, Pedagang beras eceran di Pasar Wosi mengaku langsung mengambil barang dagangannya dari Bulog. Ia hanya mengamblil keuntungan sebesar Rp. 5.000 per karung untuk semua jenis beras.
“Beras kami ambil di Bulog dan langsung diantar. Setiap karung kami dapat untung tipis hanya Rp 5.000 per karung, baik itu beras premium, medium, sementaara harga beras SPHP tetap , karena beras diantar ke tempat kami,” kata Ikbal kepada wartawan di Pasar Wosi.
Ikbal juga mengaku tidak mengetahui secara persis tentang ketentuan HET. “Baru kali ini dapat imbauan, saya sendiri tidak mengetahui soal HET karena tidak ada juga keluhan dari masyarakat,” pungkasnya.
Hingga berita ini dimuat, tim gabungan masih terus melakukan sidak ke sejumlah pedagang. [AND-R2]


















