Manokwari, TP – Tim Gabungan yang terdiri dari Badan Pangan Nasional, Polda Papua Barat, Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Papua Barat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Wosi, Manokwari, Kamis (23/10).
Koordinator Kelompok Substansi Harga Pangan Produsen dan Konsumen pada Kementerian Badan Pangan Nasional, Freddy S.TP, M.Sc, M.Ps, Ph.D, menejelaskan, kehadiran tim gabungan di Pasar merupakan langkah proaktif untuk memastikan stabilitas harga pangan pokok dan melindungi daya beli masyarakat.
Menurut Freddy, sidak ini bukan hanya untuk pengawasan, tetapi juga sebagai upaya melakukan sosialisasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras kepada seluruh pelaku usaha.
“Mereka mengaku akan berkoordinasi dengan orang tuanya yang mengambil keputusan untuk menurunkan harga beras sesuai HET,” ungkap Freddy kepada wartawan di Pasar Wosi.
Menurutnya, temuan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa pelaku usaha baru memahami adanya regulasi HET setelah adanya kunjungan tim gabungan dan mereka sepakat atau bersedia untuk menyesuaikan harga jual mereka.
Freddy menegaskan bahwa kegiatan pengendalian harga beras oleh pelaku usaha perberasan harus dapat dipatuhi dan dicermati untuk menciptakan ekosistem perberasan yang sehat.
“Kami akan melakukan kegiatan ini dalam ekosistem perberasan, di mana pedagang tetap melanjutkan usahanya dan konsumen juga tetap senyum tidak mendapatkan harga beras yang terlalu membebani,” tegasnya.
Freddy menambahkan bahwa pemerintah melihat semua pihak, produsen dan pedagang tetap harus beriringan, berjalan bersama-sama menikmati keuntungan, dan tanpa ada salah satu pihak yang mendominasi.
“Pemerintah juga sudah siap bersama jajaran Perum Bulog. Beras pemerintah SPHP tersedia kapanpun bagi masyarakat, dengan harga terjangkau sesuai HET, yaitu di wilayah Zona 3 sebesar Rp13.500 per kilogram. Masyarakat jangan panik, pemerintah punya beras. Silahkan datangi mitra Bulog terdekat,” pungkasnya. [AND-R2]


















