Ransiki, TP – Sehari setelah tiba di Kabupaten Teluk Wondama, Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Bernard Mandacan, S.IP, di susul Wakil Bupati Mansel, Mesakh Inyomusi, SE, M.Si, mengunjungi duta-duta Kristus, Jemaat GKI di Tanah Papua Klasis Ransiki dan Hatam Oransbari, yang menginap di Jemaat GKI Johanes Paulus Kaibi, Wondiboi, Kabupaten Teluk Wondama, Jumat (24/10) pagi.
Kedatangan Bupati Bernard untuk mengecek secara langsung kondisi duta-duta Kristus, Jemaat GKI di Tanah Papua Klasis Ransiki dan Hatam Oransbari, yang datang ke Wondama untuk mengikuti perayaan 100 tahun (1 Abad) Nubuatan Izaak Samuel Kijne di Tanah Peradaban Orang Papua Bukit Aitumieri, di Kabupaten Teluk Wondama, tanggal 25 Oktober 1925 – 25 Oktober 2025.
Ketua GKI Klasis Ransiki, Pdt. Benhur Maniawasi melaporkan, kurang lebih 2.200 Jemaat GKI dari Kabupaten Mansel yang akan masuk dan mengikuti perayaan 100 tahun (1 Abad) Nubuatan Izaak Samuel Kijne di Tanah Peradaban Orang Papua Bukit Aitumieri, Teluk Wondama.
“Yang sudah tiba sekitar 1.500 orang, masih ada 700 orang yang dalam perjalanan dari Manokwari Selatan ke Wondama, melalui jalur laut dan darat,” ucap Maniawasi.
Dia menyatakan Jemaat GKI dari Kabupaten Mansel dijadwalkan mengikuti seminar dan puji-pujian dalam perayaan 1.000 tahun (1 Abad) Nubuatan Izaak Samuel Kijne di Tanah Peradaban Orang Papua Bukit Aitumieri, dengan penampilan paduan suara dan grup jukulele.
Bupati Mansel, Bernard Mandacan mengatakan, hari ini Umat GKI se-Tanah Papua hadir di Kabupaten Teluk Wondama untuk menyaksikan peristiwa besar, Karya Tuhan yang terjadi 100 tahun lalu, tentu itu merupakan suara kebanggaan, karena Tuhan telah bekerja melalui hamba-hambanya atas Tanah dan Negeri ini.
“Kita harus bangga karena kita punya Tuhan yang luar biasa, Tuhan menyatakan sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia tetapi hari ini nyata dalam Nubuatan-nya,” ucap Bupati Bernard.
Sebagai Pimpinan Daerah, dia menyampaikan apresiasi dan ungkapan terimakasih bagi anak-anak, orang tua dan orang muda GKI se-Kabupaten Mansel yang sudah menginjakkan kaki di Tanah Peradaban Orang Papua, Bukit Aitumieri.
Besar harapan, kehadiran Umat GKI se-Kabupaten Mansel di Tanah ini, kiranya menjadi sumber berkat bagi keluarga dan masyarakat Manokwari Selatan, dari benih injil yang di taburkan di atas tanah ini.
Sementara itu, Pdt. Siska Arampayai selaku Ketua Majelis Jemaat GKI Johanes Paulus Kaibi, menyampaikan sukacita atas kehadiran Jemaat GKI Klasis Ransiki, GKI Klasis Hatam Oransbari dan GKI Klasis Bintuni di tengah-tengah Jemaat GKI Johanes Paulus Kaibi.
“Hari ini kitong (Pendeta dan jemaat) senang, karena biasa suasana sepi-sepi tetapi sekarang ramai, karena kitong kedatangan tamu sekitar 1.500 orang dari 3 Klasis di Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni, kitong melayani dengan penuh sukacita,” ucap Pdt. Siska.
Menurut dia, meski Gedung Gereja yang kecil dan jumlah jemaat yang sangat sedikit, tetapi patut di syukuri karena hari ini 3 Klasis dari Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni, berkesempatan ada di tengah-tengah Jemaat mula-mula di Kabupaten Teluk Wondama, tentu hal ini sungguh luar biasa.
“Hari ini kitong berkumpul di sini karena Sukacita Nubuatan Izaak Samuel Kijne, kitong orang Wondama tidak sendiri karena hari ini ada orang Jemaat GKI dari Hatam Oransbari, Ransiki dan juga Teluk Bintuni,” ujarnya dengan penuh sukacita.
Dirinya menyatakan, meski Jemaat GKI Johanes Paulus Kaibi hanyalah Jemaat kecil, tetapi mereka ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi duta-duta Kristus yang datang di Tanah Peradaban Orang Papua Bukit Aitumieri untuk merayakan Nubuatan Izaak Samuel Kijne, di Tanah ini. [BOM-R2]


















