Manokwari, TP – Anggota DPR Papua Barat jalur pengangkatan, Hasani Ulman melaksanakan agenda reses III masa persidangan ke-3 Tahun 2025 pada tiga titik di wilayah Manokwari , sejak tanggal 29 Oktober sampai 8 November 2025.
Titik pertama di Kampung Susweni, Distrik Manokwari Timur, titik kedua di Kampung Warkomi Distrik Manokwari Selatan dan titik ketiga di Kampung Mcen, Donbei dan Kampung Dwin di wilayah Warpramasi.
Dikatakan Ulman, aspirasi yang dirinya terima saat pelaksanaan reses di tiga titik tersebut rata-rata sama. Karena aspirasi tersebut sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat.
Ia menyebutkan, aspirasi yang disampaikan terkait instalasi air bersih, rumah layak huni, bak sampah dengan motor tiga roda, sarana dan prasarana bagi pendidikan usia dini (PAUD), pelayanan kesehatan, penyedia pos keamanan dan juga pembangunan lampu jalan.
“Para pemuda meminta adanya penyiapan lapangan sepak bola untuk aktifitas olahraga, sehingga mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi juga masyarakat meminta adanya beasiswa bagi anak-anak mereka yang kuliah,” kata Ulman kepada Tabura Pos di kediamannya, Rabu (5/11/2025).
Lebih lanjuta, kata Ulman, masyarakat juga meminta adanya angkutan umum yang disiapkan pemerintah untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah, karena ada yang sekolah di Fanindi, Reremi bahkan Wosi.
Selanjutnya, kata Ulman, Mama-mama Papua juga sampaikan aspirasi pembangunan pondok jualan. Tetapi juga menyoroti pasar sentral Wosi dan Sanggeng, sebab mereka tidak mendapakan lapak jualan.
“Warga Susweni meminta adanya kemudahan dalam hal penyedia hak ulayat. Persoalan inilah yang membuat satu rumah terdapat 3-5 kepala keluarga (KK), jadi mereka berharap pemerintah dapat melepaskan lahan bagi mereka,” terang Ulman.
Ia menambahkan, aspirasi terkait pembebasan lahan ini disampaikan juga masyarakat yang ada di dua titik lainnya. Mereka sampaikan bahwa, pemerintah bisa lepaskan lahan bagi warga transmigrasi kenapa pemerintah tidak pernah lepas tanah bagi warga Papua.
Ulman mengklaim, aspirasi masyarakat di dua titik lainnya juga sama, baik terkait air bersih, pondok pinang, rumah layak huni tetapi juga rumah ibadah dan rumah pastori.
Menurutnya, aspirasi ini murni dari masyarakat dan sesuai kebutuhan dasar mereka, maka sebagai perwakilan masyarakat adat Papua di Parlemen dirinya akan tetap memdorong aspirasi ini agar dapat menjadi perhatian bagi pemerintah daerah.
“Masyarakat meminta tolong kepada saya agar aspirasi ini dapat dikawal hingga terjawab. Jangan samapai aspirasi mereka disampaikan lalu tidak ditindaklanjuti, inilah yang menjadi harapan masyarakat,” tandas Ulman. [FSM-R2]



















