Manokwari, TP – Diperikirakan, sebanyak 8.110 peserta Pesparawi Nasional XIV Tahun 2026 akan hadir di Manokwari- Papua Barat , tanggal 20-28 Juni 2026. Hal ini diungkapkan Ketua Harian Panitia Pesparawi Nasional XIV, Dr. Yacob Fonataba, M.Si saat pertemuan dengan Ketua Paguyuban Nusantara di Gedung LPPD Papua Barat, Sabtu (8/11).
Jumlah ini, lanjut Fonataba, belum termasuk offcial dari 38 kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi). Untuk itu, Panitia sangat mengharapkan dukungan dari paguyuban Nusantara yang ada di Manokwari untuk ikut berpartipasi mensukseskan Pesparawi Nasional.
Menurut Fonataba, komunikasi antara panitia dengan seluruh pengurus Paguyuban sangat penting guna mengantisipasi hal -hal yang tidak diinginkan terjadi seperti, adanya etnis tertentu yang terlantar dan kurang merasa aman, lalu paguyuban datang mempertanyakan hal tersebut kepada panitia penyelenggara.
” Makanya, dalam konteks Bhineka Tunggal Ika, kita perlu bersinergi dan menyamakan pemahaman demi suksesnya Pesparawi Nasional di Manokwari. Kita berharap sebagian kecil tanggung jawab panitia itu dapat dibagi kepada pengurus paguyuban yang ada,” ucap Fonataba.
Fonataba menjelaskan, memperhatikan jumlah peserta yang akan hadir, disesuaikan kapasitas akomodasi dan fasilitas alat transportasi, baik pesawat udara maupun kapal laut, maka pelaksanaan dan sistem penyelenggaraan lomba Pesparawi akan menerapkan mekanisme In-Out, sehingga kedatangan peserta dapat diatur sesuai kategori lomba.
Kedatangan kontingen akan dibagi menjadi 2 sesi. Pada sesi pertama, diikuti 8 kategori yang diperkirakan menghadirikan sekitar 5.100 peserta, sedangkan sisanya akan datang hadir di sesi kedua yang memperlombakan 4 kategori.
“Tapi rencana penyelenggaraan lomba sistem In -Out ini belum final. Kalau akomidasi dan transportasi siap, seluruh peserta akan didatangkan sekaligus karena sudah ada 3 tempat penyelenggaraan lomba yang kita siapkan yakni, Convention Hall Mapolda Papua Barat, Aula Unipa, Gedung Dharma Wanita Papua Barat,” terang Fonataba.
Ia mengungkapkan, pembukanan Pesparawi Nasional XIV Tahun 2026 oleh Presiden Prabowo Subianto akan dilaksanakan di Ruang Terbuka Borarsi, sedangkan penutupan dilangsukan di Sport Center Unipa, Amban.
Fonataba mengklaim, pihaknya telah melakukan pendataan dan peninjauan seluruh tempat akomodasi yang digunakan saat kontingen Pesparawi tiba di Manokwari. Ia juga mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Mabes TNI AL dan PT Pelni, untuk pengunaan kapal sebagai hotel terapung.
Koordinasi juga dilakukan dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) terkait pengoperasian Pesawat Hercules, untuk memobilisasi kontingen yang datang dan pulang dari Manokwari.
Memperhatikan kemampuan kapasitas daya tampung akomodasi yang ada saat ini terdiri dari, 2 hotel bintang 4, hotel melati dan penginapan 27 unit, ditambah asrama, balai , mess dan quest house sebanyak 25 unit hanya mampu menampung 6.429 orang.
“Untuk menampung 2.097 peserta lainnya perlu disiapkan akomodasi alternatif seperti, pemanfaatan kapal Pelni dan kapal pasukan TNI AL sebagai kapal terapung,” kata Fonataba seraya menambahkan bahwa 5 LPPD Provinsi akan menurunkan tim survey ke Manokwari, sejak Tanggal 5 November sampai 6 Desember 2025.
Terkait pendanaan pelaksanaan ivent tersebut, Fonataba menambahkan, meihat kebutuhan anggaran dari pelaksanaan Pesparawi sebelumnya di Jogjakarta setidaknya dibutukan anggaran Rp.100 miliar. Namun, estimasi pagu anggaran saat ini sebesar Rp. 61 miliar yang bersumber dari APBD Papua Barat tahun 2024 sebesar Rp. 5 miliar, APBD tahun 2025 sebesar Rp. 10 miliar.
Kemudian, APBD tahun anggaran 2026 sebesar Rp. 21 miliar, dan ditambah alokasi anggaran dari Dirjen Bimas Krsiten Kemenag Rp. 25 miliar. ” Kita sangat mengharapkan dukungan dana hibah dari 5 pemprov, pemda kabupaten/kota se Tanah Papua, proposalnya sudah kita buat. Partipasi donatur dari perusahaan swasta yang beroperasi di Tanah Papua juga diharapkan ikut mensukseskan Pesparawi Nasional nanti,” tutup Fonataba. (K&K-R2)



















