HUT GBI Penuai dan Yayasan Bara Api
Manokwari, TP – Gereja Bethel Indonesia (GBI) Penuai merayakan HUT ke-26 dan HUT Yayasan Pendidikan Barapen (Bara Api Penuai) ke-20 di Auditorium Penuai, Manggoapi, Manokwari, Sabtu (8/11/2025).
Perayaan ditandai ibadah syukur yang dipimpin gembala GBI Penuai, sekaligus pendiri Yayasan Bara Api Penuai, Pdt. Eiben Haiser Sasea, S.Th, dengan penuh khidmat diikuti para jemaat dan murid-murid.
Perayaan ini mengusung tema: ‘Umat Penuai Mukzizat Bagi Pembangunan Peradaban di Tanah Perjanjian’ menjadi momen refleksi berdirinya GBI dan Yayasan Bara Api Penuai yang sudah berusia puluhan tahun.
Pdt. Eiben Sasea mengatakan, tahun ini adalah tahun yang luar biasa, karena di usia ke-20 tahun, Yayasan Bara Api Penuai telah melakukan pelayanan dan beberapa hal telah dicapai, sekalipun dengan perjuangan berat.
“Kami sudah bangun sekolah TK, SD, SMP, dan SMA, lalu di Gereja ini kami membuat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bara Api Penuai,” ungkapnya.
Di samping itu, Yayasan juga sudah menyekolahkan anak-anak, tidak hanya di Sekolah Penuai, juga di Pulau Jawa, dengan tujuan disiapkan menjadi guru di Yayasan Bara Api Penuai. “Bersyukur kepada Tuhan karena capaian yang ada ini luar biasa dari semua keterbatasan kami,” kata Pdt. Eiben Sasea.

Ditambahkannya, hingga saat ini terdapat sekitar 300 siswa untuk TK, SD, SMP, dan SMA, dengan 26 tenaga pengajar. “Pengajaran di sini semua mengikuti aturan pendidikan dan sesuai bidang studi di bidang masing-masing,” tegasnya.
Pdt. Eiben Sasea mengakui, 20 tahun berdirinya Yayasan Bara Api Penuai menghadapi kendala tentang penggajian guru, karena Yayasan mencari guru yang terbaik.
“Dijamin gaji guru di Penuai atau sekolah swasta di Manokwari, kami rasa kami terbaik, karena kami gaji dengan sistem per jam serta dilihat dari kualitas dan kapasitas,” klaim Pdt. Eiben Sasea.
Dirinya menambahkan, di Yayasan pun tersedia asrama yang sekarang menampung sekitar 70 anak asli Papua yang bersekolah di SMP dan SMA.
Mulai tahun ini, sambung Pdt. Eiben Sasea, dirinya akan memfokuskan diri pada pengembangan generasi, maka selaku pendiri Yayasan, secara perlahan-lahan akan mendelegasikan separuh tugas dan tanggung jawab untuk anak-anak yang dipercayainya melanjutkan kepemimpinan di Penuai.
“Tahun ini saya fokus generasi. Saya akan mendelegasikan otoritas saya sebagian kepada semua anak-anak yang sudah pernah saya kirim sekolah, karena saya percaya, mereka sudah sangat mampu memimpin Gereja ini,” ujar Pdt. Eiben Sasea.
Selain itu, ia mengaku akan fokus untuk melihat GBI Cabang di luar Manokwari. Di Manokwari Raya, kata dia, GBI Penuai mempunyai 11 jemaat, diantaranya di Ransiki, SP, muara Prafi, dua di Sorong, dan dua Talaud serta Manado.
Pdt. Eiben Sasea berharap dengan mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung jawab, anak-anak Penuai akan mendapatkan kemaksimalan dalam kehidupan yang baik di bidang apa saja, baik politik, usaha maupun bidang lainnya. [SDR-R1]



















