Manokwari, TP – BPBD Provinsi Papua Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kaimana untuk melakukan mitigasi terhadap masyarakat di Kampung Esrotnamba yang terdampak luapan dari Danau Jamarfata Esrotnamba di Distrik Kaimana.
Menurut Kepala BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Kaimana agar kejadian luapan air dari Danau Jamarfata Esrotnamba segera dilaporkan ke Bupati Kaimana.
Dikatakan Ampnir, setiap kejadian yang terjadi di tingkat kabupaten, harus segera dilaporkan ke Gubernur meski ditangani Pemkab Kaimana atau tidak.
“Insiden ini harus segera dikoordionasikan antara kabupaten dan provinsi. Kita harus menanggani persoalan ini, sehingga tidak lagi terjadi bencana berulang yang menimpa masyarakat,” ujar Ampnir kepada para wartawan di salah satu hotel di Manokwari, Senin (10/11/2025).
Ia menerangkan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari BPBD Kaimana tentang mitigasi yang dilakukan, karena sesuai hirarki, ketika ada bencana, maka kabupaten harus menjadi penyangga pertama.
“Bupati dan jajaran harus menanggapi insiden itu pertama. Ketika ada kebutuhan ekstrim yang tidak dapat disiapkan, maka mereka minta ke Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah. Itulah prosedurnya,” jelasnya.
Untuk itulah, sambung Ampnir, pihaknya menunggu penanganan dari daerah, karena di setiap kejadian, yang harus merapat terlebih dulu adalah pemda setempat, dalam hal ini bupati dan jajarannya.
“Kami belum dapat mengirim bantuan ke sana, karena kami belum mendapat data apa yang dibutuhkan di sana. Sebab, kita harus melihat peralatan apa yang dibutuhkan. Jadi, kita masih menunggu koordinasi dari Pemda Kaimana,” ungkapnya.
Ampnir menjelaskan, dari informasi awal yang diperoleh, luapan air dari Danau Jamarfata Esrotnamba terjadi karena curah hujan yang ekstrim akibat perubahan iklim global.
“Akhirnya, kapasitas dari daya tampung danau sudah melebihi batas. Akhirnya, airnya meluber ke tempat yang rendah, karena pemukiman warga ada di tempat yang rendah,” paparnya.
Secara bertahap, lama kelamaan air dari Danau Jamarfat Esrotnamba ini akan surut dengan sendirinya setelah cuaca panas lagi.
Berdasarkan catatan Tabura Pos, Telaga Murkara dan Kumukambutu yang bermuara di Danau Jamarfata Esrotnamba, Kampung Esrotnamba, Distrik Kaimana, menyebabkan airnya meluap sejak Mei – November 2025.
Luapan air dari kedua telaga itu menenggelamkan 22 rumah warga yang ada di Kampung Esrotnamba. Masyarakat di Kampung Esrotnamba, Lomi Usera mengakui jika air dari kedua telaga ini meluap ke Danau Jamarfata Esrotnamba hingga menenggelamkan pemukiman warga.
Dikatakan Usera, banjir tersebut seperti banjir tahunan, dimana pernah terjadi pada 2012 silam, air di danau meluap dan surut pada 2018.
“Akibat luapan air ini, selain menenggelamkan puluhan rumah warga, kebun-kebun warga juga terendam hingga gagal panen,” kata Usera kepada Tabura Pos via ponselnya, Selasa (4/11/2025) malam.
Dampak dari kejadian ini, kata Usera, kurang lebih 33 kepala keluarga (KK) yang mendiami Kampung Esrotnamba terpaksa mengungsi turun ke wilayah Kota Kaimana.
“Untuk pakaian dan lainnya mungkin masih bisa diselamatkan, tetapi bahan makanan dan tempat tinggal yang sudah sulit diperoleh masyarakat,” kata Usera. [FSM-R1]



















