Manokwari, TP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari menyelenggarakan Festival Teluk Doreh 2025 di Dermaga TNI-AL Biryosi selama 3 hari, mulai 13-15 November 2025.
Festival diisi both kuliner Papua, kerajinan tangan Papua dari berbagai pelaku UMKM, dan penampilan seni budaya yang dibuka mulai, Kamis (13/11/2025) sore.
Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Nency T.L. Wyzer berharap Festival ini bukan hanya pesta budaya, juga ajakan untuk menyatukan masyarakat dalam keberagaman dan kasih melalui ragam budaya dan kreativitas lokal, sekaligus menjadi kunci kemajuan Manokwari.
“Festival ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, mengajak generasi muda untuk mencintai dan mempromosikan budaya Papua Barat. Festival ini simbol persaudaraan menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan untuk bersatu,” ujarnya.
Menurutnya, Festival Teluk Doreh menjadi ruang bagi pertumbuhan ekonomi kreatif ketika budaya dan kreativitas bersatu, lahirlah kekuatan ekonomi baru yang menumbuhkan kesejahteraan tanpa kehilangan identitas.
“Semoga dari Festival Teluk Doreh yang indah ini mengalir semangat untuk menjaga budaya, mengembangkan ekonomi kreatif, dan membangun masa depan Papua Barat yang berkeadilan,” tukasnya.

Bupati Manokwari, Hermus Indou mengatakan, Festival Teluk Doreh adalah perayaan budaya dan ekonomi kreatif yang bertujuan melestarikan dan memajukan kebudayaan Papua.
“Festival ini menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata serta produk unggulan lokal, khususnya dari mama Papua. Acara ini juga menampilkan keindahan Teluk Doreh, tarian tradisional, ukiran khas Papua, dan produk ekonomi kreatif lainnya,” jelasnya.
Indou berharap Festival ini dapat menjadi acara tahunan berskala nasional dan internasional, memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat, dan menjadi hiburan bagi anak muda di Manokwari.
“Kita memiliki alasan yang sangat kuat untuk menyelenggarakan Festival ini untuk kedua kalinya setelah tahun lalu kita selenggarakan, yakni kekayaan budaya dan alam kita adalah aset bangsa yang tidak ternilai harganya,” jelasnya.
Bupati mengharapkan Festival ini sebagai mahakarya kolaborasi sebuah galeri hidup yang mempertontonkan, bukan hanya keelokan yang mempesona, juga nafas kebudayaan dan ekonomi keraykatan.
“Kita ingin ekonomi bergerak, peluang usaha terbuka, dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Oleh karena itu, kita jadikan momentum bersejarah ini sebagai pemantik semangat baru untuk membangun Manokwari yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat,” katanya.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif, Immanuel Pangaribuan menambahkan, Festival dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dalam melestarikan seni budaya dan khususnya di wilayah Kabupaten Manokwari.
Sekaligus, kata dia, memperkenalkan Teluk Doreh yang memiliki sejarah dan fungsi penting bagi masyarakat setempat. Festival ini diharapkan dapat menghidupkan kembali unsur seni yang terancam oleh teknologi modern, ajang, baik promosi produk-produk UMKM, dan perlombaan. [SDR-R1]



















