Manokwari, TP — Hari Bakti Kemenimipas ke-1 di Papua Barat tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat sinergi Pemasyarakatan dan Imigrasi dalam menghadirkan layanan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Papua Barat bersama Kanwil Direktorat Jenderal Imigrasi Papua Barat melaksanakan tasyakuran sebagai bentuk rasa syukur sekaligus refleksi satu tahun transformasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kanwil Hukum dan HAM Papua Barat ini dihadiri seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Kota Manokwari.
Perayaan dilakukan secara sederhana namun bermakna, diisi pembacaan sejarah terbentuknya Kemenimipas, pemutaran video perjalanan satu tahun transformasi kelembagaan, persembahan tarian warga binaan, serta doa dan pemotongan tumpeng.
Kepala Kanwil Ditjenpas Papua Barat, Hensah, menekankan bahwa Hari Bakti Kemenimipas adalah pengingat penting untuk terus memperkuat peran Pemasyarakatan dan Imigrasi sebagai penjaga kedaulatan negara sekaligus penyedia layanan publik yang inklusif dan humanis.
“Satu tahun perjalanan Kemenimipas adalah bukti kemampuan kita beradaptasi dan bertumbuh. Fokus kita bukan hanya seremonial, tetapi memastikan masyarakat merasakan manfaat melalui layanan yang lebih cepat, aman, dan tertata,” ujar Hensah.
Ia menyebut sejumlah capaian Pemasyarakatan di Papua Barat dalam setahun terakhir, di antaranya: peningkatan standar pembinaan dan keamanan di Lapas/Rutan; penguatan rehabilitasi narkotika; program pemberdayaan warga binaan berbasis keahlian; serta perluasan jejaring reintegrasi sosial.
Kanwil Ditjenpas Papua Barat juga memberikan penghargaan kepada mitra usaha, lembaga pendidikan, serta pihak yang berperan membuka lapangan kerja dan pelatihan bagi warga binaan dan klien pemasyarakatan.
Kolaborasi ini dinilai menjadi kunci keberhasilan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan.
“Pemasyarakatan tidak dapat bekerja sendiri. Mitra-mitra inilah yang membuka pintu bagi warga binaan untuk memulai hidup baru. Ini adalah kerja kemanusiaan yang nyata,” tegas Hensah.
Kepala Kanwil Ditjen Imigrasi Papua Barat, Asrul, menegaskan bahwa penyatuan fungsi Imigrasi dan Pemasyarakatan memberikan dampak signifikan bagi reformasi layanan publik di Papua Barat. Sejumlah capaian Imigrasi Papua Barat dalam satu tahun transformasi antara lain: percepatan layanan paspor dan izin tinggal melalui digitalisasi; penguatan pengawasan orang asing melalui APOA dan sinergi lintas instansi; dukungan terhadap pengembangan Bandara DEO Sorong sebagai embrio bandara internasional.
“Sinergi baru di bawah Kemenimipas menjadikan layanan Imigrasi lebih terintegrasi dan efisien. Ini bukan hanya soal struktur, tetapi dampak langsung kepada masyarakat dan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Imigrasi dan Pemasyarakatan Papua Barat menyatakan komitmen mendukung penuh transformasi digital Kemenimipas, termasuk sistem layanan publik terpadu, penyederhanaan administrasi, serta integrasi data nasional untuk meningkatkan kecepatan layanan.
Kegiatan tasyakuran ditutup dengan pemotongan tumpeng, doa bersama, dan ramah tamah seluruh keluarga besar Kemenimipas Papua Barat. Suasana berlangsung hangat dan penuh semangat pelayanan.
Perayaan Hari Bakti Kemenimipas ke-1 di Papua Barat ini menjadi penegasan bahwa Imigrasi dan Pemasyarakatan tidak hanya berdiri sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga garda depan pelayanan publik dan fasilitator pembangunan. Dengan sinergi yang semakin erat, Kemenimipas Papua Barat berkomitmen menghadirkan layanan yang lebih cepat, transparan, inklusif, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas. [*RYA-R3]
