Manokwari, TP – Penanggungjawab Transportir BBM PT Papua Bumi Kasuari, Ferry Auparay mengatakan, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Teluk Wondama sempat terkendala sejak awal November 2025. Hal ini disebabkan insiden yang menimpa kapal pengangkut BBM milik PT Papua Bumi Kasuari.
Dikatakan Auparay, gangguan pasokan BBM terjadi setelah kapal pengangkut BBM mengalami musibah saat melakukan perjalanan dari Wondama menuju Windesi dan selanjutnya ke Pelabuhan Distrik Roon.
Insiden itu, sambung dia, terjadi pada 25 Oktober 2025, tepatnya diperairan Windesi, Teluk Wondama. Saat itu kapal bermanuver keluar dari dermaga Windesi dan menabrak karang.
“Setelah pembongkaran di Wondama, kapal bergerak ke Windesi dan menuju Roon. Tapi, saat manuver dari Windesi, kapal menabrak karang sehingga beberapa pelat kapal rusak dan harus diganti. Kapal langsung kami kirim ke Sorong untuk docking,” jelas Auparay kepada wartawan di Aston Niu Hotel Manokwari, kemarin.
Menurutnya, kerusakan tersebut membuat PT Papua Bumi Kasuari harus mencari kapal pengganti. Namun proses itu tidak mudah karena kapal-kapal yang tersedia juga sedang dipakai PLN serta sejumlah perusahaan pertambangan nikel di Konawe.
“Kapal pengganti yang kami harapkan ternyata sedang dipakai. Tapi syukur ada bantuan dari salah satu kapal milik Haji Nurjaya. Kapal itu sudah menuju Wondama,” ujarnya Ferry.
Kapal pengganti tersebut mengangkut total 314 Kilo Liter (Kl) BBM, termasuk sekitar 40 Kl Minyak Tanah, dan sudah tiba di Teluk Wondama.
Ditegaskan Auparay, keterlambatan distribusi BBM bukan disebabkan oleh pemerintah daerah. “Saya ingin meluruskan isu-isu di media sosial. Ini bukan kesalahan Bupati, Wakil Bupati, maupun Kepala Dinas Perindagkop. Ini murni musibah yang menimpa kapal kami. Jadi tanggung jawab ini adalah tanggung jawab saya dan perusahaan,” tegas Ferry.
Dirinya juga menyatakan, pihak agen BBM seperti agen minyak tanah Ibu Haji Nurlela dan agen BBM KSU Cinta Nelayan sebenarnya telah menebus BBM tersebut sejak 20 hari lalu, namun keterlambatan terjadi karena kendala alat angkut.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten Teluk Wondama. Ini musibah yang di luar kemampuan kami. Dengan tibanya kapal pengganti, besok pagi pasokan BBM di Wondama sudah kembali normal,” tandas Auparay.
Sesuai catatan Tabura Pos, Pertamina Patra Niaga gerak cepat melakukan tambahan pengiriman BBM ke Teluk Wondama sebanyak 195 Ribu Liter Pertalite, 55 Ribu Liter Solar, dan 60 Ribu Liter Minyak Tanah sudah tiba Jumat (21/11) dini hari di Teluk Wondama.
“Tambahan suplai ini bertujuan memperkuat ketahanan stok BBM di SPBU dan Agen Minyak Tanah di wilayah Teluk Wondama. Harapannya dengan penguatan ini, layanan kepada masyarakat tetap terjaga,” terang Area Manager Comm, Rel. & CSR Papua Maluku, Ispiani Abbas.
Fokus pengiriman kali ini untuk memperkuat stok BBM di 4 lembaga penyalur, yakni 2 SPBU Kompak, 1 SPBU BBM Satu Harga, dan 1 Agen Minyak Tanah. Setelah pengiriman ini, Pertamina Patra Niaga akan kembali melakukan pengiriman ke wilayah yang sama 2-3 kali dalam satu bulan ini sebagai upaya keberlanjutan pemenuhan BBM bagi masyarakat.
“Perencanaan pengiriman kembali sudah dilakukan, Fuel Terminal Manokwari sebagai titik suplai juga dalam kondisi aman dan siap melakukan pengiriman. Upaya lain untuk peningkatan layanan adalah percepatan proses bongkar muat BBM, tentu dengan memperhatikan aspek keselamatan,” tandas Ispiani. [FSM-R2]




















