Manokwari, TP – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Barat, Sammy Dj. Saiba mengatakan, saat ini PT PLN (Persero) lagi mengejar percepatan penyelesaikan gardu Induk di Papua Barat.
Dikatakan Saiba, saat ini PLN sedang melakukan perubahan efisiensi operasional pembangkit listrik dari bahan bakar minyak (BBM) dengan target penggunaan gas bumi.
“Jadi dengan kehadiran LNG Tangguh ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua Barat. Tidak semua gas bumi ini dijual keluar tetapi dapat dimanfaatkan untuk layanan listrik bagi masyarakat di Papua Barat,” kata Saiba kepada Tabura Pos di Aston Niu Hotel Manokwari, Senin (24/11/2025).
Dijelaskan Saiba, sesuai hasil Rapat Dengar Pendapatan (RDP) antara Pemprov Papua Barat dengan Komisi XII DPR-RI. Diharapkan, kehadiran LNG Tangguh, Genting Oil dan perubahan gas di Papua Barat dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Nah, salah satu manfaat langsung gas bumi adalah dampak Listrik dari pembangkit Listrik salah satunya dari gas, maka pusat lagi mengejar penyelesaikan pembangunan gardu induk untuk distribusi gas bumi dalam bentuk listrik kepada masyarakat Papua Barat agar dapat dibayar dengan nilai rendah,” terang Saiba.
Dijelaskan Saiba, dengan distribus gas yang merasa dalam bentuk listrik, maka Masyarakat dapat menikmati listrik dengan harga yang murah dan kapasitas yang besar.
Kalau saat ini, lanjut Saiba, bantuan listrik dari pemerintah rata-rata meteran hanya berkapasitas 450-900. Tetapi, dengan distribusi gas bumi secara merata dalam bentuk listrik, maka maysarakat dapat menikmati listrik dengan kapasitas yang besar dengan harga murah.
Sehingga, pemanfaat gas bumi di Papua Barat tidak semuanya dijual keluar. Tetapi dapat dimanfaatkan dalam bentuk listrik terutama di kawasan sekitar di Kabupaten Teluk Bintuni.
Dirinya berharap, daerah-daerah yang berada di wilayah operasional perusahan dapat menyuplai listrik bagi masyarakat. Karena informasi yang diperoleh daerah-daerah sekitar perusahan belum dapat menikmati listrik dengan maksimal, ada jadwal bergilir pemadaman listrik.
Dirinya berharap, alokasi gas yang dijual oleh LGN Tangguh keluar dapat dikembalikan ke daerah dalam bentuk pelayanan listrik bagi masyarakat di Papua Barat.
“jadi, Papua Barat tidak hanya menjual gas bumi saja. Tetapi, lagi berupaya agar dapat dimanfaatkan dalam bentuk listrik. Sayang juga, kalau kita menjual gas tetapi ketika balik daerah-daerah tertentu di Papua Barat masih tetap gelap, inilah yang diharapkan,” tandas Saiba. [FSM-R2]




















