Manokwari, TP – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) menggelar konsultasi publik penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Manokwari, Papua Barat.
Penyusunan dokumen RDTR itu melibatkan instansi teknis seperti, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Rendani Manokwari, Otoritas Bandara Manokwari dan beberapa dinas teknis lainnya, di Sasana Karya Kantor Bupati Manokwari, Kamis (27/11/2025).
RDTR Perkotaan Manokwari dinilai sangat penting sebagai pondasi pembangunan dan dokumen teknis penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang kota. Jika RDTR tidak selesai maka akan menjadi hambatan bagi pemerintah daerah dalam penataan pembangunan.
“RDTR ini kita dorong, karena pemerintah ingin penataan ruang kota sesuai pemanfaatannya sehingga ekonomi tumbuh harmoni. Jadi, jangan sampai ada tabrakan pemanfaatan ruang di Manokwari,” kata Bupati Manokwari, Hermus Indou saat membuka konsultasi publik tersebut.
Hermus mengatakan, pertumbuhan penduduk di Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat hari ini sangat besar. Sehingga pemanfaatan ruang juga sangat besar.
“Jadi kalau ini tidak diatur dengan baik saya percaya nanti akan terjadi kesemrawutan yang luar biasa dalam pemanfaatan ruang kita. Kita ingin menata kota ini ke depan,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, RDTR Perkotaan di Manokwari juga untuk mendukung Program Strategis Nasional (PSN). Sehingga, di tahun mendatang apabila ada PSN di Manokwari, maka sudah tersedia ruangnya.
“Karena tata ruang Manokwari sudah menjadi pusat kegiatan nasional, sehingga diharapkan RDTR kita bisa mengakomodasi semua kebutuhan yang sudah kita rencanakan, seperti bandara, rekayasa infrastruktur jalan. Ini semua harus kelihatan dalam RDTR kita,” bebernya.
Oleh sebab itu, Hermus berharap konsultasi publik RDTR ini mendapat banyak masukan konstruktif untuk mendukung bobot dokumen yang bakal ditetapkan nanti sudah mengakomodir Visi dan Misi penataan pembangunan di Manokwari.
Plt Kepala Dinas PUPR, Albertus menambahkan, melalui penyusunan RDTR ini, pemanfaatan ruang harus sesuai fungsinya. Ia berharap, konsultasi publik ini mendapat banyak masukan. [SDR-R2]




















