Manokwari, TP – Ketua STIH Manokwari, Filep Wamafma mengatakan peningkatan kompetensi dosen menjadi salah satu fokus utama dalam mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat.
“Puji Tuhan, hampir tiga periode saya memimpin dengan segala keterbatasan, kita terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Dosen yang dulu masih S1 telah bergelar S2 dan kita terus percepat peningkatan ke S3,” kata Wamafma kepada para wartawan di STIH Manokwari, pekan lalu.
Ia mengutarakan, hingga akhir tahun ini, STIH menargetkan tambahan 2 doktor baru yang akan diwisuda pada Desember 2025, sehingga STIH akan memiliki sekitar 8 doktor aktif.
“Ini pencapaian yang tidak mudah karena perguruan tinggi swasta harus mengurus rumah tangga sendiri dan bertahan secara mandiri. Namun semua upaya itu kami lakukan secara konsisten,” kata Wamafma.
Menurutnya, seluruh dosen yang melanjutkan studi S3 dibiayai oleh kampus melalui skema tugas belajar. Dari total 8 dosen yang ditargetkan, 2 orang sudah menyelesaikan studi, tetapi telah berpulang, sedangkan 6 dosen lain masih menjalani pendidikan.
Lanjut dia, 1 dosen sudah lulus dan 1 dosen lagi dijadwalkan mengikuti ujian pada Desember 2025. “Tiga orang lagi berada pada tahap ujian hasil dan penelitian. Target kami, tahun depan program studi Ilmu Hukum sudah mempunyai sekitar 12 doktor. Jika SDM kita sudah kuat, langkah berikut mendorong mereka menuju jabatan fungsional guru besar,” katanya.
Wamafma menambahkan, pencapaian ini sangat bergantung pada komitmen dan kerja keras para dosen. Ditambahkannya, pimpinan kampus akan terus memberi dukungan maksimal dalam peningkatan kualitas akademik dosen.
Ia menerangkan, pendidikan tinggi yang dijalani seorang dosen akan menjadi pengalaman berharga yang sangat bermanfaat untuk pengajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat. “Ini juga kontribusi nyata bagi pembangunan di tanah Papua, khususnya Papua Barat,” katanya.
Dirinya mengajak pemerintah daerah memperhatikan pengembangan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta melalui pemberian subsidi yang bisa membantu kampus meningkatkan mutu SDM dosen.
Ia menambahkan, jika pemerintah hanya fokus memberikan biaya pendidikan terhadap mahasiswa, sementara dosen tidak ditingkatkan kualitasnya, maka pembangunan pendidikan tidak berjalan utuh. Sebab, kata dia, pendidikan itu harus dilihat secara menyeluruh, termasuk infrastruktur dan keberlanjutan pengembangan SDM.
Wamafma merasa optimis STIH Manokwari akan terus berupaya mewujudkan cita-cita besar untuk membentuk generasi emas Papua di bidang hukum. “Dengan segala keterbatasan yang ada, kita akan berupaya semaksimal mungkin guna memberikan kontribusi bagi Papua dan bangsa Indonesia,” ujar Wamafma. [FSM-R1]
