Manokwari, TP – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Papua Barat gelar Pelatihan Kepemimpinan Pelaku Budaya pada salah satu hotel di Manokwari, Selasa (2/12/2025) – Kamis (4/12/2025).
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Setda Papua Barat, Nency Titty L. Wyzer dalam sambutannya mengatakan, pelatihan ini memiliki makna strategis dalam upaya membentuk pemimpin-pemimpin yang tidak hanya cakap secara manajerial, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai budaya bangsa.
Dikatakan Wyzer, kepemimpinan yang berlandaskan budaya akan mencerminkan kearifan lokal, memperkuat identitas, serta mampu menjawab tantangan global dengan tetap menjaga jati diri.
“Kita menyadari bahwa, arus globalisasi, digitalisasi, dan perubahan sosial yang begitu cepat bisa saja mengikis nilai-nilai luhur budaya kita,” kata Wyzer saat membuka kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pelaku Budaya.
Untuk itu, kata dia pemimpin masa depan harus mampu memadukan inovasi dengan tradisi, modernisasi dengan kearifan lokal serta kemajuan dengan karakter bangsa.
Dirinya berharap, para peserta dapat menggali kembali nilai-nilai budaya sebagai fondasi kepemimpinan dan mengembangkan memimpin dengan keterampilan pendekatan influsif, beretika dan berkarakter.
“Menjadi agen pelestari budaya sekaligus motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan,” tandas Wyzer.
Sementara itu, Ketua Panita Pelatihan Kepemimpinan Pelaku Budaya Tahun 2025, Firaon Muid dalam laporannya mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai nilai-nilai kepemimpinan yang berakar pada budaya lokal.
Tetapi juga, kata Muid, membentuk kader kepemimpinan yang berkarakter, beretika serta menjunjung tinggi kearifan lokal.
Dikatakan Muid, memberikan ruang bagi generadi muda untuk berdiskusi, berkreasi dan berinovasi dalam bidang budaya.
“Adapun pemateri yang kami hadirkan dari Akademis Unipa bidang sosial dan budaya. Tetapi juga dari Balai Pelestarian Budaya Perwakilan Papua Barat,” tandas Muid. [FSM-R2]




















