• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Juli 18, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home DAERAH BINTUNI

Tim Eliminasi Malaria Gelar Pertemuan Lintas Sektor Cegah Lonjakan Malaria

TaburaPos by TaburaPos
02/08/2022
in BINTUNI
0
Tim Eliminasi Malaria Gelar Pertemuan Lintas Sektor Cegah Lonjakan Malaria
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Aloysius Anfurbenan ketika memberikan arahan pada pertemuan lintas sektor untuk tanggulangi malaria. TP-IST

Bintuni, TP – Mencegah lonjakan malaria di kabupatren Teluk Bintuni, Tim Early Diagnosis and Treatment (EDAT) Kabupaten Teluk Bintuni lakukan pertemuan lintas sektor.

Pertemuan lintas sektor tersebut dihadiri beberapa puskesmas diantaranya Puskesmas Distrik Bintuni, Manimeri, Muturi serta distrik Tembuni.

Selain itu, juga dihadiri utusan dari instansi terkait seperti Dinas PUPR dan beberapa perusahan HPH atau perusahaan kayu yang masih beroperasi di seputaran distrik Manimeri dan distrik Tembuni.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehaatan Kabupaten Teluk Bintuni Aloysius Nafurbenan, menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni melalui Bidang P2P dan Tim EDAT menggelar pertemuan koordinasi lintas sektor untuk menanggulangi penyakit malaria kepada populasi khusus yang ada di kabupaten Teluk dalam rangka eliminasi malaria di kabupaten Teluk Bintuni pada tahun 2023 mendatang. 

Adapun peserta berasal dari beberapa puskesmas dan instansi-intansi pemerintah lintas sektor dari dinas PUPR, Kehutan serta Bappeda. Materi yang dibicarakan terkait data kasus malaria kabupaten Teluk Bintuni secara umum.

Kabid P2P Aloysius Nafurbenanketika menyerahkan poster tentang pencegahan malaria kepada salah satu Puskesmas di Bintuni. TP-IST

Selain itu, juga mendiskusikan tentang populasi khusus seperti penambangan-penambangan, pekerja proyek serta yang bekerja di usaha kayu atau perambah hutan yang memiliki andil untuk membawa malaria masuk ke BIntuni.

Hal lain yang didiskusikan yaitu terkait pemeriksan malaria di masing-masing tempat seperti di perusahaan, kampung-kampung serta pada proyek-proyek musiman yang ada di kabupaten Teluk Bintuni. Dimana orang yang datang tinggal ditempat itu harus ada upaya untuk menghentikan penularan malaria di tempat itu atau eliminasi malaria.

“Kami berharap kedepan kita semua bisa mencegah malaria supaya jangan ada kasus lokal. Dan bagi orang yang positif malaria yang datang dari luar kalau kita ketemu langsung diobati supaya jangan ada yang tertular.

Hal tersebut yang sama-sama kita bicarakan atau diskusikan dalam pertemuan itu. Komitmen kami bersama dengan pihak Bappeda dan Kehutanan masing-masing memilikih ranah. Dimana kedepan kita bicara soal peraturan daerah (Perda) untuk penanggulangan penyakit malaria dan kita minta Bappeda juga ikut pikirkan itu,” papar Aloysius, belum lama ini.

Kepala Bidang P2P itu juga berharap proyek-proyek Dinas PUPR yang dikerjakan di Teluk Bintuni itu harus diketahui dimana lokasinya sebab di situ pasti banyak orang yang bekerja sehingga mereka harus diperiksa atau diberikan obat pencegahan agar tidak menularkan malaria.

“Seperti contoh dalam pertemuan yang kita lakukan ada proyek jalan di Tuhiba namun pihak PUPR tidak tahu apakah itu proyek provinsi dan tentunya ini menjadi peluang masuknya malaria di Bintuni dari pekerja-pekerja yang bekerja di proyek tersebut,

BACA JUGA :

https://taburapos.co/2022/08/02/kasus-malaria-di-bintuni-meningkat-di-2022-berasal-dari-perambah-hutan/

Sehingga ini menjadi catatan Dinas PUPR untuk mengecek proyek tersebut dari mana sehingga petugas dari Puskesmas yang dekat dengan lokasi bisa melakukan pemeriksaan malaria kepada pekerja yang ada di sana guna melakukan pencegahan menularnya malaria di masyarakat lokal,” tutur Aloysius.

Ia  menambahkan bahwa masuknya malaria dari luar itu berasal juga dari pengusaha-pengusaha perambah hutan. Dimana mereka menerima karyawan dari luar untuk bekerja di sini.

“Mungkin mereka itu datang dari Sorong, Manokwari serta Fakfak langsung masuk hutan dan kita sendiri tidak tahu apakah mereka dari sana sudah positif malaria lalu masuk ke Bintuni kemudian sakit kita tidak tahu.

Sehingga kedepan kita bekerja sama dengan pihak Kehutanan agar semua orang yang bekerja di perambahan hutan wajib diperiksa terutama semua karyawan perusahaan pengolah kayu yang ada di dalam hutan. 

Untuk melakukan ini sebenarnya ini agak susah kita lakukan karena sampai sekarang kita belum memiliki Perda sebagai payung hukum untuk penanggulangan Malaria. 

Karena dengan adanya Perda maka kerja sama lintas sektor antara pemerintah, swasta dan masyarakat itu untuk mengeliminasi malaria bisa lebih mudah dan efektif.

Sedangkan untuk masyarakat kita beraharap terus diedukasi bagaimana masyarakat Bintuni melakukan pencegahan malaria yaitu kalau ada orang baru datang tinggal di Bintuni harus dilaporkan agar bisa dilakukan pemeriksaan darah kepada orang baru tersebut.

Atau mungkin orang baru tersebut positif malaria bagaimana caranya orang di rumah tersebut tidak tertular malaria maka dia disarankan menggunakan kelambu, autan dan lainnya. Hal-hal ini yang masyarakat perlu tahu.

Selain itu kami juga membagi-bagikan poster ke setiap Puskesmas atau perusahaan dan itu merupakan bagian dari sosialisasi bagaimana upaya kita melakukan pencegahan malaria dengan meningkatkan pemahaman masyarakat melalui poster-poster tersebut,” pungkasnya. [ABI-R4]

Previous Post

Kasus Malaria di Bintuni Meningkat di 2022 Berasal dari Perambah Hutan

Next Post

Pertamina ‘Kalah’ Lagi Dalam Putusan pada Tingkat Banding

Next Post
Pertamina ‘Kalah’ Lagi Dalam Putusan pada Tingkat Banding

Pertamina ‘Kalah’ Lagi Dalam Putusan pada Tingkat Banding

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!