Manokwari, TABURAPOS.CO – Mahasiswa STIH Carits Papua dan STIE Mah Eisa Manokwari melakukan penggalangan dana di traffic light Haji Bauw, Jl. Trikora, Wosi, Manokwari, Jumat (26/8).
Penggalangan dana sebagai gerakan moral kepedulian terhadap kemanusiaan yang timbul dari kesadaran para mahasiswa untuk ikut membantu warga yang terdampak musibah banjir dan tanah longsor di Kota Sorong, beberapa hari lalu.
Penanggung jawab aksi, Galang mengatakan, aksi ini setelah pihaknya berkoordinasi dan mendapatkan persetujuan pihak kampus. Hasil dari penggalangan dana ini, jelas Galang, akan diserahkan ke warga, terutama para korban yang terdampak.
Untuk penyaluran, ia menjelaskan, akan dilakukan tim dari setiap perwakilan kampus yang akan turun langsung mengantar ke lokasi, sekaligus melihat situasi di sana.

“Aksi ini merupakan gerakan moral, bukan soal anggaran, tetapi masalah kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi untuk membantu warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Sorong,” katanya di sela-sela aksi penggalangan dana di traffic light Haji Bauw, kemarin.
Dikatakannya, penggalangan dana ini akan dilakukan selama 2 hari, menyesuaikan dengan kegiatan kampus yang sekarang sudah melaksanakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PPKMB).
“Aksi ini kita gelar dua hari, mulai hari ini pukul 09.00 WIT sampai pukul 17.00 WIT dan hari berikut pada Selasa, 30 Agustus 2022. Kita menyesuaikan kegiatan kampus, karena dari beberapa mahasiswa yang turun, ada juga panitia PPKMB di kampus,” kata Galang.
Dirinya berharap melalui aksi penggalangan ini bisa membantu kebutuhan masyarakat, terutama yang terdampak.
Di samping itu, ia meminta agar Pemerintah Provinsi Papua Barat bisa mengambil alih sementara penanganan musibah dengan alasan sekarang baru terjadi masa transisi kepemimpinan di Kota Sorong.
Ditambahkan Galang, permasalahan banjir sudah sering terjadi, sehingga pemerintah diminta serius dan segera mencari solusi dan menyelesaikan masalah agar tidak terjadi lagi.
BACA JUGA: Belasan Pelukis Adu Imajinasi Hasilkan Kreatifitas Lukisan Pada Lomba Kreasi Muda Papua
“Kami menerima informasi ada 2.000 lebih warga mengungsi akibat musibah ini dan tiga orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Dirinya mengapresiasi Pemprov Papua Barat yang sudah merespon musibah dengan dengan mengalokasikan sekitar Rp. 2 miliar untuk membantu para korban. “Namun yang menjadi catatan, ini harus menjadi perhatian serius dan harus ada solusi karena banjir ini sudah sering terjadi,” tandas Galang.
Dari pantauan Tabura Pos, aksi penggalangan dana ini digelar dengan menyasar para pengendara yang berhenti di traffic light. Informasi yang diterima, hasil dari aksi penggalangan dana ini berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp. 15 juta lebih. [AND-R1]