Ransiki, TP – Persekutuan istri-istri pelayan atau dikenal dengan Ibu Sara Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua, Klasis Ransiki menggelar pengobatan gratis bagi pelayan dan pekerja gereja di lingkungan GKI Klasis Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Jumat (26/8).
Bekerja sama dengan Puskesmas Ransiki, pelayanan kesehatan yang dibuka Ibu Sara GKI Klasis Ransiki meliputi pemeriksaan kesehatan secara umum, pemberian obat dan vitamin.
Ketua Ibu Sara GKI Klasis Ransiki, Pdt. Novi Imbiri mengatakan, kegiatan pengobatan gratis merupakan kegiatan rutin yang diprogramkan Ibu Sara, dengan sasaran para pelayan dan pekerja gereja di lingkungan GKI Klasis Ransiki.
Menurut dia, kegiatan pengobatan gratis ini masih dalam suasana Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun, dalam Tema ‘Bangkit lebih cepat, pulih lebih kaut’.
Memaknai tema tersebut, maka Ibu Sara GKI Klasis Ransiki memandang bahwa pelayan yang baik harus ditopang oleh kondisi tubuh yang sehat. Apalagi bagi para pelayan yang bertugas pada jemaat pedalaman dengan medan tempuh yang sangat sulit, supaya pelayan itu bisa berjalan dengan baik dan lancar maka seorang pelayan harus sehat.
Ia menambahkan, memaknai Kemerdekaan RI, maka pelayan dalam pekerjaan Tuhan harus merdeka dalam iman percaya dan juga merdeka dalam ksehatan.
“Sakit-penyakit masih menjadi momok yang paling menakutkan bagi kita para pelayan, karena selain menopang suami dalam pelayanan, kita juga harus memberikan pelayanan untuk mengajak Umat Tuhan menuju jalan kebenaran, untuk itu kita pun harus sehat dalam rohani dan jasmani,” tutur Pdt. Novi.
Dia pun berpesan, supaya pelayan dalam Tuhan berjalan lancar tanpa adanya kendala, maka selain melayani, pelayan juga perlu memperdulikan kesehatan diri sendiri.
“Hidup ini singkat, hidup ini hanya sementara, jika Tuhan masih memberikan kita nafas kehidupan dan kesempatan maka marilah kita melayani dalam Iman Kristus untuk kemuliaan nama Tuhan,” pungkas Pdt. Novi.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2022/08/30/dinas-ketahanan-pangan-salurkan-2-769-kg-beras-untuk-warga-momiwaren/
Sementara itu, Koordinasi PengobatanPengobatan, Grace Airori, yang juga petugas kesehatan di Puskesmas Ransiki, menyatakan dalam kegiatan pengobatan kali ini, keluhan kesehatan yang paling banyak dikeluhkan adalah ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Akut) dengan gejala batuk beringus dan rematik serta asam urat.
Menurut dia, untuk mengatasi ISPA, maka ibu-ibu pelayan hanya perlu mengkonsumsi obat sesuai resep dokter. Sedangkan, untuk penyakit asam urat merupakan penyakit usia lanjut.
Dengan demikian, untuk menghindari asam urat, ibu-ibu pelayanan yang sudah lanjut usia hanya perlu menghindari makanan yang mengandung kacang-kacangan. [BOM]