• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, November 21, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home POLHUKRIM

Pengunjuk Rasa Minta Oknum TNI Pelaku Mutilasi 4 Warga Sipil Papua Dihukum Mati

TaburaPos by TaburaPos
29/09/2022
in POLHUKRIM
0
Pengunjuk Rasa Minta Oknum TNI Pelaku Mutilasi 4 Warga Sipil Papua Dihukum Mati

Unjuk rasa di Tugu Manunggal, Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari, Senin (26/9). TP/AND

0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

MANOKWARI,TABURAPOS.CO – Mahasiswa asal Nduga, Papua dan Solidaritas Peduli Kemanusiaan Manokwari, Papua Barat 2022, menggelar unjuk rasa di Tugu Manunggal, Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari, Senin (26/9).

Aksinya itu menyoroti kasus mutilasi terhadap 4 warga sipil Papua yang dilakukan 6 anggota TNI. Unjuk rasa ini sebagai bentuk aksi kemanusiaan agar Presiden, Joko Widodo segera menuntaskan kasus pembunuhan disertai mutilasi itu.

Menurut mahasiswa dalam orasinya, kasus ini merupakan suatu penjajahan dan penindakan yang selama ini terus terjadi di tanah Papua, dimana sampai hari ini tidak pernah tuntas.

“Kami aksi bukan hanya hari ini. kami akan terus turun sampai proses persidangan selesai. Kami akan kawal kasus ini,” klaim salah satu mahasiswa dalam orasinya.

Orator lain menyebut, kasus mutilasi terhadap 4 warga sipil oleh 6 oknum anggota TNI, dinilai bertolak belakang dengan fungsi aparat selaku pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

“Kami menolak dengan tegas kejadian ini dan jangan sampai ada kejadian serupa kembali terjadi,” pintanya.

Di samping itu, para pengunjuk rasa meminta para pelaku dihukum mati. Apabila Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri mengabaikan aspirasi ini, meraka akan kembali turun menggelar aksi serupa.

Ditegaskannya, kasus mutilasi ini merupakan tindakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat dan penghinaan terhadap harkat dan martabat masyarakat Papua.

Pengunjuk rasa juga mengatakan, keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus ini merupakan kejadian yang terstruktur dan sistematis.

“Selama Papua berada di lingkaran ketidakadilan, hukum akan selalu ada diskriminatif dan tidak akan bisa diselesaikan,” tambahnya.

Bukan itu saja, para pengunjuk rasa juga mendesak dukungan internasional untuk melihat dan mengikuti semua kasus dari masa ke masa yang terjadi di tanah Papua.

Setelah menyampaikan orasi, koordinator lapangan, Yosias Kaum membacakan beberapa poin yang sebelumnya sudah diserahkan secara tertulis ke perwakilan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Papua Barat, Piet Bukorsyom.

Perwakilan Kemenkumham didampingi Kapolres Manokwari, AKBP Parasian H. Gultom, mengatakan, pihaknya menerima aspirasi dan akan diteruskan ke pimpinan sebelum ditindaklanjuti.

Dia mengapresiasi para mahasiswa, karena menyampaikan aspirasi di muka umum secara tertib sampai selesai.

“Kami mohon maaf harus menerima di jalan. di kantor sedang dalam renovasi atau pengerjaan,” katanya.

Secara terpisah, Kapolres mengatakan, secara keseluruhan aksi unjuk rasa, situasi terpantau aman dan kondusif, tidak ditemukan kejadian yang menonjol.

BACA JUGA: 175 Personel Polres Manokwari Jalani Rikkes Berkala

Dalam aksi unjuk rasa ini, Polres Manokwari menerjunkan 300 personil, di-back up Polda Papua Barat, Satbrimob Polda Papua Barat, Kodam XVIII Kasuari, dan Kodim 1801 Manokwari untuk memastikan situasi tetap terjaga.

“Tadinya mereka ingin longmarch ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Papua Barat, tetapi kami koordinasi dengan pihak Kemenkumham dan akhirnya ditemui di sini,” kata Kapolres kepada Tabura Pos di sela-sela aksi unjuk rasa. [AND-R1]

Previous Post

175 Personel Polres Manokwari Jalani Rikkes Berkala

Next Post

Polisi Sebut Almarhum YN Memiliki Riwayat Penyakit

Next Post
Polisi Sebut Almarhum YN Memiliki Riwayat Penyakit

Polisi Sebut Almarhum YN Memiliki Riwayat Penyakit

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

Browse by Category

  • ARTIKEL
  • BINTUNI
  • Blog
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • INFO GRAFIK
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • News
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • Post
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!