MANOKWARI, TABURAPOS.CO –Siklus kenaikan harga barang (inflasi) setelah adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), turut menjadi perhatian khusus Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Manokwari.
Sekretaris Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Manokwari, Herman Rona menyebutkan, bila pihaknya sedang mempersiapkan rencana kerja anggaran (RKA) dalam rangka menghadapi inflasi di Manokwari.
“Untuk operasi pasar, sementara kita sedang godok RKA untuk mengantisipasi inflasi di Manokwari, begitu sudah jadi langsung kita operasi pasar,” jelas Herman Rona kepada Tabura Pos saat ditemui setelah menghadiri sebuah kegiatan di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (27/9).
Menurutnya, dalam operasi nanti tidak hanya difokuskan terhadap indikasi kenaikan harga barang, tetapi juga ketersedian stok barang kebutuhan pokok di Manokwari.
BACA JUGA: Bupati Pastikan, Sebelum Natal Pasar Sementara Sudah Bisa Difungsikan
Ditanya terkait, apakah sudah ada kenaikan harga barang yang siginifikan, Herman Rona mengaku, belum bisa memastikan hal itu secara pasti.
Terpisah, Kepala Perum Bulog Sub Divre Manokwari, Firman Mando, menilai, pasca-kenaikan harga BBM, belum ada kenaikan harga khususnya harga beras secara signifikan.
Dari Perum Bulog, kata Firman Mando, dalam rangka mencegah terjadinya kenaikan harga beras, pihaknya sudah menyediakan beras kelas medium dan premium yang dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET), atau lebih murah dengan harga di pasaran.
“Dari operasi pasar yang rutin kita lakukan, untuk kenaikan harga beras, belum ada kenaikan signifikan,” ujar Firman Mando kepada para wartawan di kantornya, belum lama ini. [SDR-R3]




















