MANOKWARI, TABURAPOS.CO – Kabupaten Manokwari mendapatkan pasokan 18 ribu liter minyak goreng ‘MinyakKita’ program pemerintah yang dijual sesuai harga eceran tertinggi (HRT) dengan harga Rp 14.000 per liter.
Penyaluran 18 ribu liter MinyakKita ini melalui Perum badan Usaha Logistik (Bulog) Sub Divre Manokwari, untuk dijual ke masyarakat maupun agen Bulog atau rumah pangan kita (RPK).
Kepala Perum Bulog Sub Divre Manokwari, Firman Mando mengatakan, dikarenakan penjualan MinyakKita adalah program pemerintah maka sudah tentu akan diawasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bulog.
Menurutnya, pengawasan tetap dilakukan agar penjualan MinyakKita tidak diatas HET yang telah ditentukan pemerintah pusat.
“Karena ini program pemerintah, maka juga diawasi oleh pemangku kebijakan dan kalau ada oknum atau pihak yang menjual lebih dari harga itu, tentu tim Satgas Pangan akan melimpahkan ke pihak berwajib,” ujar Firman Mando kepada wartawan saat menghadiri Festival Ecotourism di MCM, Kamis (29/9).
Menurutnya, sejauh ini belum ada temuan penjualan MinyakKita diatas HET. “MinyakKita ini baru masuk di Manokwari awal pekan ini, sementara sedang dalam pendistribusian,” jelasnya.
BACA JUGA: PGRI Manokwari Dorong Kesejahteraan Guru
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Perindagkop) dan UMKM Kabupaten Manokwari, Herman Rona mengatakan hal yang sama. Pihaknya akan melakukan operasi pasar untuk mengetahui harga penjualan MinyakKita.
Disperindagkop, kata Herman Rona, sedikit membijaki bila ada penjualan MinyakKita diatas HET. Namun, itu hanya berlaku bagi wilayah jauh dari distributor, seperti dataran Prafi.
“Kalau di dalam kota harga jualnya harus tetap Rp 14.000 ribu per liter, tetapi kalau di wilayah seperti dataran Prafi dibolehkan di atas itu, karena perhitungan ongkos angkutan, tetapi juga tidak boleh terlalu tinggi dari HET,” jelasnya saat ditemui Tabura Pos di salah satu hotel di Manokwari, beberapa waktu lalu. [SDR-R3]




















