Manokwari, TABURAPOS.CO – Polda Papua Barat belum bisa menyimpulkan apakah pelaku pembantaian keempat pekerja proyek jalan di Teluk Bintuni – Maybrat dengan pembantaian sejumlah anggota TNI di Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, beberapa waktu lalu.
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel T.M. Silitonga menjelaskan, pihaknya masih mempelajari semua data dengan data sebelumnya yang terjadi di Kisor.
“Mencocokkan data-data, fot-foto, dan rentetan kejadian di Kisor dengan yang baru-baru ini,” kata Kapolda kepada para wartawan di Polda Papua Barat, Manokwari, Senin (3/10).
Diakuinya, Polda Papua Barat tidak bisa melakukan kegiatan operasi, tetapi tindakan yang akan dilakukan adalah penegakkan hukum.
Sementara perihal senjata dan amunisi, kata Kapolda, pihaknya belum bisa menjelaskan secara terperinci dan enggan meraba-raba, tetapi harus dibuktikan melalui tindakan dan penegakkan hukum.

Disinggung tentang kondisi terkini dan pengamanan ke depan, Silitonga mengatakan, Polda Papua Barat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang mengerjakan proyek, khususnya di daerah terdepan agar bisa mendapat pengawalan demi keamanan.
Ditambahkan Kapolda, untuk kendaraan yang menjadi sasaran para pelaku, secara berangsur-angsur akan dievakuasi jika memang masih bisa digunakan, termasuk membahas pemulihan kondisi masyarakat di sana.
Dicecar apakah kejadian ini mengindikasi aparat keamanan kecolongan, ia enggan beranggapan kecolongan, karena meski ada aparat di sana, tetapi seperti bermain kucing-kucingan. “Kita masuk, mereka pinggir. Kita keluar, mereka masuk,” katanya.
Sedangkan terkait motif penyerangan dan pembantaian para pekerja proyek jalan, Kapolda mengatakan, mereka menganggap kegiatan itu bersifat mempertahankan wilayah dan segala macamnya. Namun, ia tidak bisa menyimpulkan saat ini.
“Intinya, kita harus saling bekerja sama agar kami bisa bertindak dengan baik untuk menangkap dan melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan. Sekarang ada 4 korban, kalau kita tidak lakukan tindakan, mereka merasa besar. Soal informasi pelaku kita sudah dapatkan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou menilai pembunuhan 4 pekerja proyek jalan itu merupakan perbuatan biadab dan tidak manusiawi.
Ia menyampaikan rasa prihatin dan duka cita yang mendalam terhadap keluarga korban, sekiranya Tuhan senantiasa memberi kekuatan, ketabahan terhadap keluarga korban agar menerima kejadian ini secara iklas.
Dia mendesak TNI dan Polri, khususnya Pangdam XIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat agar tidak hanya mengevakuasi dan mengirim keempat jenazah ke kampung halaman masing-masing, tetapi sebagai perangkat negara, harus mampu melindungi dan menyelamatkan setiap nyawa warga yang berdiam dan membangun kehidupannya di tanah Papua.
“Kami berharap TNI dan Polri segera memburu dan mengejar serta menangkap semua pelaku yang sudah melakukan pembunuhan, sehingga menewaskan 4 warga sipil serta memprosesnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan menjatuhkan hukuman setimpal dengan perbuatannya,” harap Bupati kepada para wartawan di Kantor Bupati Manokwari, kemarin.
BACA JUGA: Polres Manokwari Sosialisasi Perpol 07 Tahun 2022
Dia juga mengimbau masyarakat Manokwari untuk tetap waspada, bersinergi bersama TNI dan Polri untuk melakukan deteksi dini terhadap semua orang yang tidak dikenal dengan tujuan mempropaganda, memprovokasi, mengganggu kamtibmas dengan ideology lain di luar Pancasila dan NKRI.
Pada kesempatan itu, Bupati mengingatkan agar setiap anggota TNI dan Polri tidak menganggap remeh dan selalu membawa senjata dalam menjalankan tugas.
Menurut dia, anggota TNI dan Polri yang bertugas dan tidak membawa senjata, tentu merugikan diri sendiri dan sangat konyol. Indou tidak menginginkan ada lagi anggota TNI dan Polri yang mati konyol dihantam orang tidak dikenal karena tidak membawa senjata dalam menjalankan tugas.
“Saya ingin menyampaikan, anggota TNI dan Polri yang mati itu juga manusia, sama seperti kita dan mereka juga punya keluarga. Jadi, kalau mereka meninggal dalam tugas tanpa dilengkapi perlengkapan tugas, saya kira sedang lalai terkait hal itu semua,” ujar Bupati. [AND/SDR-R1]


















