Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Barat mulai memetakan program rencana kerja (renja) untuk tahun anggaran 2023.
Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat, Dance Sangkek mengatakan, pihaknya baru saja menyelesaikan APBD Perubahan dan secara fungsional sudah memetakan program yang dimulai dengan penginputan ke rencana kerja tahun 2023.
“Diharapkan minggu ketiga bulan ini paling lambat. Kerja saya sudah selesai dari ISPD penginputan renja untuk tahun 2023. Yang pasti di November sudah ada sidang APBD Papua Barat tahun anggaran 2023,” jelas Sangkek kepada wartawan di kantor Gubernur Papua Barat, Rabu (12/10/2022).
Untuk itu, selaku koordinator perencanaan Sangkek mengharapkan adanya dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak legislative.
Sangkek mengatakan, dirinya tidak tahu proses pembahasan RAPBD tidak lagi seperti yang sudah berjalan sebelumnya. Misalnya, kata dia, pokok pikiran (pokkir) sudah mulai menyelesaikan dari proses pengimputan renja.
“Sekarang kita sudah mulai sedikit konsisten dialur pembahasan APBD. Kalau air kabur di hulu pasti sampai ke hilir, tetapi sistemnya sedikit mengalami dinamika positif di perubahan dan di tahun 2023 saya pikir akan lebih cepat,” klaim Sangkek.
BACA JUGA: Bersama BKKBN, 13 Kementerian Diminta Kolaborasi Lahirkan Kampung Keluarga Berkualitas
Disinggung terkait besaran nilai rancangan APBD Papua Barat tahun anggaran 2023, Sangkek menerangkan, penetapan pagu anggaran APBD definitif setelah sidang di DPR – RI untuk APBN tahun anggaran 2023.
Tetapi, menurutnya, pagu anggaran Otonomi Khusus (Otsus) dan dana rutin daerah seperti dana alokasi umum (DAU) maupun dana alokasi khusus (DAK) formulasi nilainya sudah didapatkan.
“Kapasitas fiskal kita dana Otsus lebih besar, dana tambahan infrastruktur dan dana bagi hasil, kita punya pendapatan asli daerah (PAD) masih kecil,” tandas Sangkek. [FSM-R3]


















