Manokwari, TABURAPOS.CO – Sejumlah calon siswa (Casis) Tamtama TNI-AD orang asli Papua melakukan aksi bakar ban dan memblokade jalan di Jl. Yos Sudarso, Sanggeng, Senin (17/10) sekitar pukul 20.20 WIT.
Selain melakukan blokade jalan di traffic light Sanggeng, mereka juga memblokade jalan di traffic light Makaleuw (Makalo).
Informasi yang diterima Tabura Pos di sela-sela aksi bakar ban dan blokade jalan itu lantaran kuota penerimaan Casis Tamtama TNI-AD dari kuota 1.000 orang, hanya sekitar 20 casis orang asli Papua yang diakomodir.
Dengan demikian, para Casis Tamtama TNI-AD orang asli Papua yang tidak lolos seleksi, menggelar aksi bakar ban dan memblokade jalan, menuntut adanya penambahan kuota untuk orang asli Papua.
Salah satu tokoh, Markus Yenu menjelaskan, aksi ini merupakan spontanitas adik-adik yang ikut seleksi Casis Tamtama TNI-AD di wilayah Manokwari.

“Menurut informasi yang tadi mereka sampaikan ke saya, katanya kuota penerimaan sekitar 1.000 orang. Sementara mereka masih menjalani seleksi, rupanya yang diminta dari jumlah itu, yang diterima anak-anak Papua hanya 20 orang saja, sehingga mereka kecewa,” ungkap Yenu kepada para wartawan di sekitar traffic light Makalo, semalam.
Ditambahkannya, adik-adik ini menuntut adanya penambahan kuota penerimaan Casis Tamtama TNI-AD untuk orang asli Papua.
“Saya belum tahu, apakah penerimaan Casis Tamtama ini afirmasi Otsus atau reguler,” kata Markus Yenu.
Dikatakannya, adik-adik yang menggelar aksi protes ini menyampaikan bahwa mereka adalah bagian dari Undang-undang Otsus, sudah seharusnya ada kekhususan atau penambahan kuota.
Markus Yenu menerangkan, rata-rata mereka ini tidak lolos di tahapn awal, sehingga menimbulkan kekecewaan dan terjadilah aksi tersebut.
“Tadi kami sudah komunikasi dengan Ketua MRPB. Kebetulan beliau ada berangkat dan beliau minta adik-adik ini tunggu sampai beliau tiba untuk menindaklanjuti aspirasi dari adik-adik kita untuk penambahan kuota,” katanya.
Dirinya mengutarakan, dalam situasi dan kondisi politik di Papua, rakyat Papua meminta keluar dari negara ini, tetapi jika hari ini ada anak Papua yang datang untuk menjadi bagian dari negara ini untuk membela negara, mengapa tidak diterima.
“Bagi saya, seharusnya ada apresiasi khusus terhadap mereka. Tadi saya sudah bantu komunikasikan aspirasi mereka dengan Ketua MRPB dan adik-adik merespon dengan baik dan mau membuka palang,” terang Markus Yenu.
BACA JUGA: Sediakan 30 Gerai, Plaza Unipa Ingin Tumbuhkan Minat Mahasiswa Berwirausaha
Dari pantauan Tabura Pos, aksi bakar ban dan blokade jalan berawal di depan Swiss-Belhotel Manokwari sekitar pukul 19.00 WIT.
Selanjutnya, pada pukul 20.20 WIT, mereka melanjutkan aksinya di traffic Makalo dan Sanggeng. Di sepanjang jalan, terlihat sisa-sisa pembakaran ban bekas, sampah, dan batu-batu yang menghiasi Jl. Yos Sudarso.
Akibat aksi ini, arus lalu lintas di sekitar traffic light Sanggeng macet, sehingga para pengendara harus mencari jalan alternatif lain ke tempat tujuannya.
Para Casis Tamtama TNI-AD mau membubarkan diri setelah diberikan arahan dari aparat kepolisian dan Markus Yenu. [FSM-R1]