Manokwari, TABURAPOS.CO – Upaya menakan angka stunting terus dilakukan pemeritah daerah (pemda) Manokwari, kali ini pemerintah daerah menggandeng Tim PKK Kabupaten Manokwari.
Hal itu terlihat dari peresmian rumah gizi sekaligus pencanangan pilot project penanganan stunting di Manokwari, yang dipusatkan di Kelurahan Sowi, Distrik Manokwari Selatan (Mansel), oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou dan Ketua Tim PKK Manokwari, Febilina Indou, Selasa (18/10).
Bupati Hermus Indou mengatakan, pemerintah daerah sangat serius menangani masalah stunting di Manokwari. Bupati, bahkan bertekad dengan pencanangan ini, selama tiga bulan kedepan, tidak ada lagi kasus tambahan anak yang mengalami stunting.
“Saya kira ini sangat penting untuk kita lakukan bersama-sama. Menangani stunting yang perlu diperhatikan adalah gizi dan nutrisi bagi setiap anak harus terpenuhi,” ujar bupati.
Menurut bupati, pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi bagi anak harus terpenuhi setiap hari, jadi selama 30 hari, kebutuhan gizi dan nutrisi untuk anak-anak harus terpenuhi semuanya.
Bupati mengungkapkan, untuk merealisasikan pemenuhan gizi dan nutrisi bagi anak mengalami stunting, pemerintah memiliki program rumah gizi.

Dimana, rumah gizi itu yang akan mengontrol semua makanan yang akan diberikan kepada anak-anak, sehingga semua makanan untuk anak-anak yang mengalami stunting disuplai hanya dari rumah gizi tersebut.
“Kita mulai di Sowi hari ini dengan rumah gizi, berarti distrik dan kelurahan lainnya harus bergerak bersama-sama, karena kita membangun satu kabupaten, tinggal diperkuat manajemennya. Selama tiga bulan ini kita gotong royong, semua dinas harus terlibat,” ingin bupati.
Pemerintah daerah, menurut bupati, siap mendukung penanganan stunting secara gotong royong dengan akan mengalokasikan anggaran.
“Saya yakin kalau kita seriusi, tahun ini atau awal tahun depan selesaikan masalah stunting di Manokwari. Minimal semester pertama tahun depan tidak ada stunting di Manokwari lagi,” ujar bupati.
Orang nomor 1 dijajaran pemda Manokwari ini menambahkan, setelah program penanganan stunting dengan target menurunkan angka jumlah anak yang mengalami stunting berhasil, maka program akan dialihkan dengan fokus pencegahan agar tidak ada lagi kasus baru anak mengalami stunting di Manokwari.

“Program penanganan stunting akan dimulai sejak ibu hamil, sehingga tidak ada lagi anak-anak yang mengalami stunting, karena anak-anak ini adalah masa depan kita. Kita akan pergi, tapi apa yang kita wariskan adalah anak-anak kita,” pungkas bupati.
Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Manokwari, Febilina Indou mengutarakan, pencanangan ini merupakan kerja sama dengan Puskesmas Sowi. Dimana, Sowi menjadi pilot project penanganan stunting di Manokwari.
TP PKK Manokwari, kata Febilina, akan menangani sebanyak 30 anak mengalami stunting Kelurahan Sowi, selama tiga bulan. Dimana, akan ada petugas yang mengantarkan makanan kepada anak-anak stunting, mulai dari pagi, siang, dan malam.
BACA JUGA: Alihkan Pengaruh Negatif, Pemuda Brawijaya, Memilih Gelar Lomba Gawang Mini
“Kita bekerjasama juga dengan tenaga ahli gizi yang sudah mengukur kebutuhan nutrisi dan gizi setiap makanan kepada anak-anak stunting setiap hari selama tiga bulan,” jelasnya.
Febilina meminta agar, para orang tua yang anaknya akan mendapatkan perhatian khusus dalam penanganan stunting, untuk tetap berada di tempat ketika petugas datang mengantarkan bantuan makanan. Dalam pencanangan itu ditandai sekaligus peresmian ruumah gizi, sekaligus pemberian bantuan makanan kepada anak-anak mengalami stunting yang didampingi orang tuanya. [SDR-R4]


















