Manokwari, TABURAPOS.CO – Ketersediaan layanan pendidikan di Distrik Manokwari Utara atau yang lebih dikenal wilayah Pantura belum semuanya tersedia. Salah satunya gedung Sekolah Menengah Utama (SMA) atau sederajat.
Akibatnya, anak-anak yang berasal dari wilayah Pantura yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA cukup sulit aksesnya karena jarak yang begitu jauh menuju kota.
“Kalau SMA di sini (Manokwari Utara-red) belum ada sampai sekarang. Anak-anak yang SMA terpaksa sekolah ke kota,” ujar seorang pemuda dari Lembaga Masyarakat Desa (LMD) Inya, Distrik Manokwari, Edi Dowansiba, kepada Tabura Pos akhir pekan kemarin.
Menurutnya, ketersediaan sarana prasarana pendidikan di Distrik Manokwari Utara hanya sampai di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Di sini baru SD dan SMP ada 2 saja yang ada, kalau SMA yang belum ada. Jadi, kita minta kalau bisa pemerintah bangun satu SMA di Manokwari Utara, karena anak-anak butuh,” ungkapnya.
BACA JUGA: BBGR, Dinas PUPR Gandeng Ormas Revitalisasi Taman Teluk Sawaibu
Bagi pelajar di Manokwari Utara yang berpendidikan SMA, ungkap dia, terpaksa harus menginap di keluarga yang ada di kota. Sebab, jika berangkat sekolah dari Manokwari Utara, sering terlambat, karena moda transportasi yang belum begitu mendukung.
“Kalau yang punya keluarga di kota, bisa tinggal di kota, tapi kalau tidak ada keluarga biasa anak-anak star dari sini jam 5. Kalau kendaraan rusak di jalan berarti tidak sekolah,” ujar dia.
Oleh karenanya, di usianya ke 124 tahun besok, Dowansiba meminta Pemerintah Daerah (pemda) Manokwari dapat memfasilitasi adanya pembangunan SMA ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, agar di Distrik Manokwari Utara terbangun gedung SMA maupun sekolah sederajat. [SDR-R3]