Ransiki, TP – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Maluku Satu Rasa (M1R) Salam-Sarane Indonesia Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) resmi dilantik dan dikukuhkan di Pendopo Lahai Roi, Ransiki, Mansel, Selasa (6/12) siang.
Prosesi pelantikan yang dipimpin langsung Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) M1R Salam-Sarane Indonesia Provinsi Papua Barat, Roy Marten Bormassa, SE, dihadiri Bupati Mansel, Markus Waran, perwakilan Kodim 1808 Mansel, perwakilan Polres Mansel dan perwakilan Rindam XVIII Kasuari.
Turut mengambil bagian pada kegiatan pelantikan tersebut, Ketua IKEMAL Kabupaten Mansel, Yakop Liklikwatil, para sesepuh dan tokoh-tokoh Maluku serta tokoh adat dan tokoh masyarakat Suku Arfak serta suku-suku Nusantara di Kabupaten Mansel.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mansel, Markus Waran mengatakan, pengurus M1R Salam-Sarane Indonesia harus berpegang teguh pada AD-ART supaya pembagian tugas terstruktur, terarah dan bisa memperoleh output yang bisa dirasakan keluarga besar Maluku di Manokwari selatan, serta keberadaan M1R Salam-Sarane berdampak positive pada suku-suku lainnya di Kabupaten Mansel.
Menurut Waran, karena M1R Salam-Sarane Indonesia bergerak dalam bidang sosial kemasrayakatan, maka organisasi ini harus hadir sebagai penyejuk bagi orang lain dengan menjahui tindakan memprovokasi orang lain yang berpotensi tombulkan konflik.
Dengan sembohyan ‘Iris di Kuku, Rasa di Daging’ maka ormas M1R harus sepenangungan dan ikut merasakan kesusahan yang dirasakan orang Maluku di Tanah Rantau. Sambung Waran, teruslah Berjuang untuk kemajuan orang Maluku di Tanah Rantau.
“Organisasi dan kebersamaan suku harus tetap dirajut, masalah politik dan lain-lain jangan dibawah masuk ke dalam organisasi supaya tidak membuat perpecahan anatara sesama suku Maluku yang ada di Kabupaten Mansel,” pesan Waran.
Pasa kesempatan yang sama, orang nomor satu di jajaran Pemkab Mansel ini menyampaikan selamat dan sukses atas dilantiknya DPW M1R Salam-Sarane Kabupaten Mansel. Harapannya, kehadiran M1R di Kabupaten Mansel bisa menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan antara sesama anak Perantauan di Mansel.
“Pemuda harus bergerak dan mendengar arahan orang tua, karena dengan mendengar arahan orang tua semua harapan dan keinginan ormas M1R bisa berjalan dengan naik. M1R bersama keluarga besar Maluku di Kabupaten Mansel mari mendukung aktivitas pembangunan di Kabupaten Mansel dengam terus berkolaborasi dan bersama-sama beragendengan tangan dengn pemda membangun Mansel, ” pinta Waran.
Dia pun mengaku, kalau di Otawar Oransbari sudah ada Kompleks Maluku, maka di Ransiki pun harus ada Kompleks Maluku di Ransiki, secara pribadi dan mewakili Dewan Adat Daerah (DAD) Kabupaten Mansel, pihaknya akan menmyiapkan lahan seluas 5 hektar untuk membangun Kompleks Maluku di Ransiki.
“Orang Maluku datang sebagai guru dan penginjjl di Tanah Papua dan juga Kabupaten Mansel, semua itu memberi bukti bahwa orang Maluku dan Papua punya hubungan emosional yang baik, maka kebersamaan yang baik ini harus terus dijaga dengan membangun kehidupan yang saling berdampingan, ” tukas Waran.
Ketua DPD M1R Salam-Sarane Provinsi Papua Barat, Roy Marten Bormassa, SE, mengatakan, M1R Salam-Sarane Indonesia bergerak dengan Visi ‘Mewujudkan pemuda-pemudi Maluku yang tangguh, mandiri, terampil, berahklak dan berukualitas untuk menjaga keutuhan NKRI serta mempererat tali persaudaraan pemuda-pemudi Maluku Satu Rasa berdasarkan budaya adat istiadat Maluku yang dikenel dengan budaya pela-gandong.
Keberadaan organisasi masyarakat (Ormas) M1R Salam-Sarane Indonesia di Kabupaten Mansel, pada prinsipnya bukan untuk menandingi organisasi manapun yang ada di Kabupaten Mansel tetapi untuk bersinergi dan bersama-sama bergandeng tangan dengan Keluarga Besar Maluku di Kabupaten Mansel untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Mansel demi kesejahteraan bersama.
Bormassa berpesan, supaya dalam menjalankan roda organisasi, DPW M1R Salam-Sarane Kabupaten Mansel tetap bersinergi dengan IKEMAL dan kerukunan suku-suku Nusantara yang ada di Kabupaten Mansel. Selian itu, tidak lupa berkolaborasi dan menghargai adat istiadat Suku Besar Arfak yang sudah menerima keberadaan ormas M1R di Kabupaten Mansel.
Dengan sembohyan ‘Iris di Kuku, Rasa di Daging’, dia pun mengajak keluarga besar M1R Salam-Sarane Kabupaten Mansel untuk terus menjaga dan memelihara hubungan persaudaraan antara sesama orang Maluku di Tanah Rantau, khususnya di Kabupaten Mansel.
“Kalau katong pung sodara sudah jang katong buang muka,kele dia deng gendong dia, berikan dia senyuman yang tulus dalam dekapan persaudaraan yang sejati orang Maluku,” ucap dia.
Bormassa menegaskan, pemuda-pemudi Maluku di Kabupaten Mansel harus bangkit dengan gaya kepemimpinan yang modern untuk terus memelihara tali persaudaraan sesama orang Maluku di Tanah Rantau, tanpa memandang perbedaan di antara sesama orang basudara.
Sedangkan, Ketua DPW M1R Salam-Sarane Kabupaten Mansel, Maxi Larwuy menambahkan, M1R Salam-Sarane Indonesia merupakan wadah perkumpulan pemuda-pemudi Maluku dari ujung Halmahera sampai Tenggara Jauh, dengan niat mempererat tali persaudaraan dan tali silahrurahmi pela-gandong dengan kesadaran yang tinggi untuk mempersatukan kembali hubungan persaudaraan orang Maluku di Tanah Rantau.
“Hal itu menjadi motivasi bagi kami para pemuda-pemudi Maluku yang ada di Tanah Rantau untuk menjaga budaya pela-gandong yang sudah dijaga turun-temurun,” ucap Larwuy.
Dia pun meminta, tali persaudaraan ini bukan saja dilestarikan untuk sesama pemuda-pemudi Maluku tetapi juga menjaga hubungan kekerabatan dengan suku-suku Nusantara yang ada di Kabupaten Mansel.
Larwuy menyatakan, M1R Salam-Sarane Indonesia juga berkomitmen mendukung dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan tokoh-tokoh Maluku serta elemen masyarakat di Kabupaten Mansel untuk menciptakan Mansel yang aman dan damai. [BOM]
